GenPI.co - Ketika menghadapi krisis dalam suatu hubungan, beberapa orang memilih untuk membeku dan membangun tembok penghalang.
Reaksi ini dapat terjadi secara sadar atau tidak sadar. Tanggapan seperti ini digambarkan sebagai penghalang atau stonewalling.
Stonewalling dapat menciptakan keretakan besar dalam hubungan pasangan, yang mengakibatkan penderitaan perkawinan yang intens, perselisihan, dan kekacauan.
Berikut adalah beberapa strategi yang dapat kamu ambil untuk alih-alih menghadapi pasangan yang membangun tembok penghalang:
Meskipun kamu tidak dapat disalahkan atas perilaku pasangan, kamu harus menyadari bahwa rintangan sering terjadi dalam menanggapi kritik atau penghinaan yang keras.
Saat memutuskan bagaimana bereaksi terhadap penghalang, kamu akan menyadari bahwa sangat penting untuk memperhatikan perilaku dan memberi tahu orang itu bahwa itu bukan tindakan terbaik.
Ekspresikan perasaanmu dan cobalah untuk memahami sudut pandang pasangan daripada mengkritik perilaku negatif atau kesalahan yang dia lakukan.
Permasalahan harus didiskusikan, dan biasanya seseorang harus mengambil inisiatif dan melakukannya, tetapi kamu tidak selalu bertanggung jawab untuk melakukannya.
Jika pasangan terus-menerus menghalangimu, maka kamu harus melepaskan rasa bersalah apa pun yang mungkin dia rasakan dan berhenti berusaha menenangkan hubungan beracun itu.
Ketika pasangan menghalangi, kamu harus menjelaskan bahwa tujuannya bukan untuk mengubah siapa mereka.
Cobalah untuk untuk memperbaiki perilaku yang tidak bermanfaat bagi hubungan.
Cobalah untuk mengembangkan cara berkomunikasi yang tidak akan bertentangan atau mengkritik pasanganmu.
Kamu perlu menemukan alat yang tepat untuk memperbaiki pola komunikasi lama karena kemitraan tidak mungkin berhasil tanpa kerja sama dan komunikasi.
Terapi pasangan mungkin bermanfaat dalam kasus ini. Tempat kerja profesional adalah tempat yang aman; dengan demikian, pasangan mungkin merasa nyaman berbicara di sana.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News