GenPI.co - Seorang pria warga Amerika Serikat keturunan Irak dalam kondisi hidup diusir keluar dari negara itu. Setelah meninggal dunia, barulah dia diperbolehkan masuk kembali ke AS.
Pria itu bernama Jimmy Aldaoud. Ia dibawa dari Iragk oleh orang tuanya masuk sebagai pengungsi resmi ke Amerika Serikat pada tahun 1979 saat masih berumur 6 bulan.
Mereka berasal dari kelompok minoritas Kristen Chaldea di Irak. Setelah tiba di AS, orang tua dan ketiga saudaranya mendapatkan kewarga-negaraan AS sementara Jimmy sendiri tidak.
Baca juga:
Nonton Demo yang Dikira Festival, 4 Turis ini Dideportasi
Film Joker Dapat Rating Bagus dari Kritikus, Kamu Wajib Nonton
Pada bulan Juni lalu, Jimmy Aldaoud yang sejak bayi hidup di Amerika Serikat dan berbicara dalam bahasa Inggris dideportasi ke Irak. Negara asal orangtuanya itu tidak dia kenal budaya serta bahasanya.
Situasi makin memburuk karena Jimmy ternyata menderita gangguan mental dan menderita diabetes.
Jimmy menderita schizophrenia. Sementara diabetes membuat hidupnya tergantung pada keteesediaan insulin.
Sayangnyab insulin sukar di dapat di Irak. Pada awal bulan agustus lalu, hampir dua bulan setelah di deportasi, Jimmy Aldaoud ditemukan di Baghdad, ibukota Irak, dalam keadaan sudah meninggal.
Jenazahnya kini diurus oleh keluarganya dan akan segera dibawa pulang ke Amerika Serikat dan dimakamkan di samping pusara ibunya.
Yayasan Komunitas Chaldean dilaporkan oleh CNN menanggung semua biaya pengiriman pulang jenazah Jimmy Aldaoud.
Yayasan tersebut merupakan lembaga advokasi komunitas kristen Kaldea di Amerika Serikat
Peristiwa unik yang menyedihkan ini menarik perhatian dan menjadi contoh kasus bahwa sistem deportasi yang dipraktekkan sekarang ini tidak manusiawi.
Perkara mendeportasi imigran ilegal ini menjadi marak di masa Pemerintahan Trump yang memiliki basis massa kuat di kalangan sayap kanan dan supremasi kulit putih.
Video populer saat ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News