GenPI.co - Jakarta International Literary Festival baru kali pertama diadakan namun telah mengusung semangat yang luar biasa untuk menyatukan para penulis dan penyair di dua benua terbesar di dunia, Asia dan Afrika. Gelaran JIFL 2019 menjadi semacam Konferensi Asia Afrika namun dalam versi Penulis-Penyair.
Hal ini disampaikan oleh Communication Manager JIFL 2019 Nina Samidi kepada GenPI.co. Selama ini penulis Asia dan Afrika mengalami kesulitan saat akan menerbitkan karya mereka di luar negeri karena kurangnya jaringan dan hambatan bahasa.
Buku Indonesia yang hendak terbit di Turki misalnya. Biasanya harus terbit dahulu dalam bahasa Inggris sehingga baru diketahui oleh penerbit di Turki. Hal ini membuat jalur penyebarannya terlalu panjang dan memakan waktu. JILF menawarkan diri untuk memotong jalur tersebut.
(Sumber foto: GenPI.co)
Kepada GenPI.co, Nina Samidi mengatakan bahwa JIFL menyediakan diri sebagai tempat untuk memotong rantai panjang itu dengan mempertemukan berbagai penulis dari negara-negara Asia dan Afrika. Komitmen JILF pun ditunjukkan dengan mengadakan Rights Market selama JILF berlangsung.
Baca juga:
Pusat Literasi dan Bisnis aksara yang Lestari di Palembang
Apa itu Literasi? Yuk Pahami Bersama
(Sumber foto: GenPI.co)
Rights Market ini bertujuan untuk mempertemukan penulis dan penerbit dari negara berbeda untuk membicarakan masalah penerbitan hasil karya mereka di luar negeri. Secara keseluruhan, Jakarta International Literary Festival 2019 dihadiri oleh 55 orang penulis dan 26 penerbit internasional dari 20 negara di dunia.
Penasaran dengan Rights Market? Kamu bisa datang ke Jakarta International Literary Fest 2019 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. JILF dibuka pada tanggal 20 Agustus lalu dan masih akan berlangsung sampai tamggal 24 Agustus nanti.
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News