GenPI.co - Konsumen diminta waspada saat belanja online karena bisa menjadi incaran penjahat siber.
Penjahat siber dalam aksinya menyebar jebakan berkedok promosi, salah satunya lewat phising.
Manajer Umum Kaspersky di Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong mengatakan, belanja online dan pembayaran elektronik adalah bagian penting dari kegiatan perayaan dan liburan.
"Banyak keluarga yang menggunakan platform belanja online untuk mempersiapkan keperluan pada Ramadan," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (29/3/2022).
Tiong melihat teknik penyebaran phishing belakangan ini bukan lagi secara acak, penjahat siber memperhatikan tren dan hari besar lokal. Email berisi phishing dan situs web palsu juga dipersonalisasi.
"Agar tidak terkena phishing, jangan pernah mengeklik tautan yang tidak jelas, baik melalui pesan instan, SMS atau email, terutama jika tidak kenal dengan pengirim," tuturnya.
Jika menggunakan dompet digital atau bank digital, kenali saluran komunikasi resmi platform tersebut, apakah nomor telepon, situs, email maupun akun pesan instan.
Untuk aplikasi pembayaran, Kaspersky menyarankan menyalakan notifikasi agar pengguna bisa segera tahu ketika ada aktivitas yang mencurigakan.
Nyalakan juga autentikasi dua lapis (two-factor authentication) untuk memberi perlindungan tambahan pada akun.
Jangan pernah membagikan kode one-time password atau OTP kepada orang lain. Jika benar-benar harus membagikan akses akun ke pihak ketiga, pastikan ia adalah pihak yang bisa dipercaya.
Terakhir, saat berbelanja online, hindari melibatkan emosi supaya tidak terjebak penipuan online. Misalnya, diskon untuk perayaan tertentu sering kali diadakan dalam waktu yang terbatas.
"Selalu berpikir dua kali ketika berbelanja online untuk menghindari risiko penipuan," tegasnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News