GenPI.co - Usia balita merupakan usia emas untuk mengetahui perkembangan fisik maupun mental pada si kecil. Adapun ciri-ciri fisik menjadi hal yang paling utama untuk diawasi.
Psikolog anak dan pendidikan, Dianda Azani, M. Psi, mengatakan, pertumbuhan balita tidak semuanya sama sebab tak sedikit yang mengalami keterlambatan gerak dibanding lainnya.
“Jika anak belum mampu menegakkan kepala saat digendong dan duduk tegak tanpa bertumpu pada tangan di usia yang seharusnya ia sudah bisa melakukan, maka orangtua harus waspada,” ucap Dianda dalam keterangan resminya, Sabtu (19/3).
Menurut Dianda, jika orang tua melihat tanda-tanda keterlambatan fisik ini, ia menyarankan agar segera berkonsultasi dengan dokter spesialis sebab perkembangan bayi sangat cepat.
Apabila dianggap biasa saja dan baru ketahuan ketika anak sudah semakin besar, maka penanganannya semakin sulit.
"Kalau mulai tengkurep, duduk, merangkak, lalu berdiri itu tumbuh kembangnya lancar. Namun, kalau terlambat satu bulan saja dari pada anak lainnya sudah warning," tambahnya.
Tanda berikutnya yang perlu diwaspadai adalah kemampua bicara. Ketika anak memiliki kemampuan bicara, kognitif, dan motorik yang tidak sesuai dengan tahapan perkembangan, maka itu juga perlu untuk ditundaklanjuti.
Jika sudah demikian, maka orang tua perlu untuk merangsang sang buah hati berlatih mengeja atau berbicara secepat mungkin.
Menurut Dianda, anak pada dasarnya memiliki standar tahapan tumbuh kembang yang sudah ditetapkan oleh profesional.
Terakhir, penting bagi orang tua untuk melihat kekuatan fisik dari sang buah hati. Apalagi saat usia pertumbuhan 2 atau 3 tahun.
“Contohnya ketika anak berlari tersenggol sedikit langsung jatuh, itu bisa jadi anak tumbuh kembangnya tidak sempurna,” jelasnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News