GenPI.co - Polusi udara di Jakarta kian meresahkan. Terlebih lagi, setelah ada data dari AirVisual yang menyatakan bahwa kualitas udara di Jakarta berada dalam kategori tidak sehat.
Terkait hal tersebut, sebagian besar masyarakat DKI Jakarta mengeluhkan soal pencemaran udara, khususnya para pejalan kaki. Kualitas udara yang buruk membuat mereka tidak nyaman untuk berada di ruang terbuka di Jakarta.
“Ya menurut saya karena jumlah kendaraannya banyak jadi polusinya juga tinggi, ya gak nyaman sih ya.” Kata Athony, salah satu pejalan kaki yang ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat (1/8).
Baca juga :
Beda Gardu, 2 Kampung Tetanggaan di Bekasi Beda Jam Nyala Listrik
Tak Khawatir Anak Saat Gempa, Emak-Emak Ini Malah Mikirin Jajanan
Tak Ada Orang di Rumah, Pengantar Paket Tulis 'Penerima : Kucing'
“Kadang memang cukup tidak menyehatkan sih. Apalagi kalau dibandingin Negara lain, emang Jakarta sih yang paling buruk. Salah satu faktor utamanya ya itu kendaraan. Solusinya kalau menurut saya penghijauan sama perbanyak penggunaan transportasi publik,” kata Iza, mahasiswa (1/8).
“Ya, Jakarta kan emang udah panas banget, trus juga masih ada aja yang ngerokok di pinggir jalan, itu kan berpengaruh banget ya sama polusi udara. Lalu mobil-mobil yang masih pakai bahan bakar yang gak ramah lingkungan, lalu pemanasan global juga,” ujar Dian, karyawan swasta (1/8).
Tak hanya itu, komunitas pejalan kaki yang bernama “Koalisi Pejalan Kaki” juga ikut menyuarakan pendapatnya. Koordinator Koalisi Pejalan Kaki, Sandi Apriliansyah mengatakan, polusi udara memang menjadi keluhan utama bagi para pejalan kaki, khususnya polusi yang berasal dari kendaraan bermotor.
“Ya polusi itu memang menjadi keluhan utama setiap pejalan kaki, apalagi yang berasal dari kendaraan. Maka dari itu, kami terus mengajak masyarakat Jakarta untuk gemar jalan kaki dan menggunakan transportasi umum, untuk mengurangi polusi udara di Jakarta,” kata Sandi kepada GenPi.co (1/8).
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News