GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi aktor memperankan sebagai dosen di Akademi Kepolisian (Akpol) dalam film Sang Prawira, garapan sutradara Ponti Gea.
Dalam film tersebut, Ganjar berperan dosen berpangkat Kombes. Ia bahkan beradu akting dengan aktor Anggika Bolsterlli. Film ini sendiri 95 persen dibintangi personel anggota Polda Sumatera Utara. Sebagai dosen, Ganjar mengajar mata kuliah Pancasila di tingkat IV.
"Bapak saya itu dulu mengharapkan ada anaknya yang menjadi polisi. Harapan itu ditujukan kepada saya. Kalau jadi polisi angkatan 90, mungkin sekarang berpangkat Kombes atau bintang satu. Akhirnya saya menjadi polisi, tapi di film," gurau Ganjar Pranowo seusai syuting di Akpol Semarang Jl Sultan Agung, Selasa (9/7) malam.
Dalam adegan film, Ganjar mengajar di ruang kelas dan mengenakan seragam dinas kepolisian berpangkat Kombes. Ia menjelaskan tentang syarat sebuah negara besar itu memiliki energi, pangan, mineral, laut dan rakyat yang banyak.
BACA JUGA: Penataan Borobudur Jadi Permintaan Spesial Ganjar ke Jokowi
"Tidak banyak negara yang seperti itu. Coba, sebutkan negara besar itu mana saja," kata Ganjar kepada taruna dan taruni.
Tiga taruna yang berasal dari Medan (Horas), Sunda (Johanes) dan Jawa menjawab tiga nama negara. India, Brazil dan Indonesia. "Ya, Indonesia. Negeri ini akan makmur dan maju di masa depan. Dan di pundak kalian semua, negeri ini akan berkembang," tandas Ganjar.
Sementara itu, sutradara Sang Prawira Ponti Gea mengatakan, film yang rencananya berdurasi 100 menit itu bercerita tentang perjalanan seorang anak desa dari pinggiran Danau Toba yang bercita-cita jadi polisi.
Selain melibatkan Ganjar Pranowo sebagai pemain, dirinya juga mengajak Bripka Herman Adi Basuki, operator PLD Sub Bagian Humas Polres Purworejo atau yang dikenal dengan Pak Bhabin Herman dalam akun Polisi Motret di akun Youtube.
"Kenapa kami melibatkan Bapak Gubernur Jateng, karena kami ingin menunjukkan kerjasama yang kuat antara kepolisian dengan pemerintah," ujarnya.
Ide cerita film lahir dari para pejabat Utama Polda Sumut yang didukung oleh Wakapolda Sumut Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto kemudian diperkaya oleh Kapoldasu Irjen Pol Agus Andrianto, terutama tentang sosok seorang polisi yang berani dan tangguh serta muatan pesan moral pedagogis (strategi pembelajaran) kepada masyarakat.
Film layar lebar ini selain menampilkan profesionalisme polisi dlm menjalankan tugas, juga memperkenalkan berbagai kultur masyarakat dan destinasi wisata serta membangun rasa nasionalisme.
NONTON VIDEO BERIKUT INI
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News