Buat Kamu yang Bingung Kok Lakukan Selingkuh, Pakar Jawab Ini

01 Oktober 2021 00:20

GenPI.co - Ternyata melakukan selingkuh baik kalangan suami atau istri, banyak, lo, yang tidak menyadarinya bahkan bingung bisa melakukannya.

Hal itu juga dikemukakan oleh Lex dePraxis, Relationship Coach.

“Selalu ada alasan yang tidak bersifat seksual, alasan yang sifatnya santai saja,” kata Lex dePraxis dilansir dari YouTube Kelas Cinta, yang diunggah 10 Maret 2020.

BACA JUGA:  Kata Merry Riana Selingkuh Bukan Salah Orang ke-3, Tapi…

Namun hal yang bersifat tidak direncanakan tersebut, sejalan dengan waktu memunculkan hal lain. Misal, kini memiliki panggilan dan perlakuan spesial, dan komunikasi yang ekslusif.

"(Menjadi) koridor untuk sexual infidelity. Ada romantisnya dan seksualnya,” ujar Lex dePraxis.

BACA JUGA:  12 Tanda Suami Selingkuh dan Alasan Mencurigainya

Setelah akhirnya perselingkuhan terjadi, orang tersebut kemudian kebingungan sendiri Karena melakukannya.

Apalagi, misalnya, sejak kecil tahu betul sebagai sosok yang setia dan memiliki moral yang baik.

BACA JUGA:  Ciri Suami Selingkuh dengan Rekan Kerja, Istri Simak Nomor 3 & 7

Lalu kenapa bisa berselingkuh? Lex dePraxis membeberkan jawabannya.

1. Tak waspada

Seseorang yang tidak waspada, bisa terjebak dalam perselingkuhan.

Apalagi, jika merasa dia tertarik dengan seseorang yang bukan pasangannya.

"Ah, enggak kan cuma teman doang. Enggak bakal terjadi apa-apa,” ujar Lex.

Namun sejalan dengan waktu, pertahanan “sebagai teman” tersebut jebol juga.

"Jadi bisa terjadi tanpa kita sadari," ungkap Lex.

2. Tak ada kaitannya dengan kebutuhan

Lex dePraxis mengemukakan suami atau istri yang berselingkuh, banyak yang berasal dari keluarga yang harmonis.

Dia mengemukakan sekitar 56 persen pria dan 36 persen perempun mengaku sebenarnya mereka hubungannya bahagia dengan pasangannya

“(Karena) ketidaksetiaan atau perselingkuhan itu tidak selalu muncul krena hubungan tidak sehat yaitu tidak happy. Anda punya semuanya pun, tetap ada saja kemungkinan pasangan berselingkuh,” kata Lex.

Sama halnya seperti wanita yang memiliki banyak sepatu dan berada di mal.

Tidak niat membeli, lalu masuk ke gerai sepatu. Coba dan tertarik, tanya ukuran, akhirnya membeli.

"Karena serlingkuh itu tidak ada hubunganya sama kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi. Sudah tenang dan happy tetap saja “gatal”,” beber Lex dePraxis. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co