GenPI.co - Sepotong kepala serigala yang terpenggal dan telah terpendam selama 40.000 tahun di dalam es ditemukan di Siberia Timur. Efek mencarinya es akibat pemanasan global membuat kepala binatang purba itu muncul ke permukaan .
Warga setempat di Yakutia, Siberia Timur laut, bernama Pavel Efimov sedang menyusui sungai Tirekhtyakh saat dia melihat kepala serigala lengkap dengan bulu dan taring mencuat dari tanah beku. Pavel lalu menyerahkan temuannya kepada ilmuwan. Penelitian terhadap sisa tubuh itu menyebut bahwa kepala itu berasal dari masa 40.000 tahun yang lalu, masa terakhir era pleistosen di bumi.
Baca juga: Planet Jupiter Sudah Muncul di Langit, Yuk Diteropong
Kepala serigala dalam kondisi yang baik selama puluhan ribu tahun diakibatkan oleh permafrost, sebuah kondisi di mana tanah yang membeku di suhu 0° Celsius atau lebih rendah. Air yang berada di dalam tanah membeku akibat segi rendah membuat keseluruhan lapisan tanah ikut membeku. Permafrost biasanya berada di daerah yang dekat dengan kutub Utara atau kutub Selatan. Yakutia sendiri berada di sisi utara dari Siberia Timur dan berhadapan langsung dengan kutub Utara.
Kepala serigala yang ditemukan dalam keadaan sangat baik ini menurut para peneliti adalah serigala dewasa yang tumbuh sempurna dan mari dalam umur 2 atau 4 tahun. Sebelumnya telah ditemukan juga sisa-sisa serigala kuno namun baru kali ini ditemukan sisa tubuh dalam kondisi yang sangat baik.
Pada tahun 2018 lalu, peneliti di Kanada menemukan anak serigala yang terawetkan secara utuh selama 50.000 tahun oleh Permafrost di daerah Yukon, sebelah barat laut Kanada. Dan pada 2015 para peneliti menemukan tulang rusuk serigala berusia 35.000 tahun di Siberia dan mempergunakannya untuk meneliti perpisahan evolusi antara anjing dan serigala.
Kini kepala serigala itu sedang di pamerkan di Tokyo sebagai bagian dari eksebisi mengenai mammoth wol dan hewan lain yang membeku. Sementara sebagian dari kepala serigala ini dikirim ke Museum Sejarah Alam Swedia untuk diteliti dan dibandingkan DNA-nya dengan DNA serigala dan anjing modern.
Pemanasan global telah membuat banyak lapisan es mencair dan membuat permukaan air laut bertambah. Di satu sisi, Pencairan es ini menyumbang banyak bagi sains dengan mengungkap berbagai makhluk hidup yang selama ini tidak diketahui karena membeku di antara es dan tanah. Di sisi lain, pencairan es membuat negara-negara kepulauan dan daerah dataran rendah terancam tenggelam.
Simak juga video berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News