Belajar dari Nia Ramadhani, Hadapi Tekanan Kerja Lewat Terapi Ini

GenPI.co - Pasangan selebritas Nia Ramadhani dan suaminya Ardie Bakrie ditangkap Polda Metro Jaya karena kasus narkoba di daerah Pondok Pinang, Jakarta Selatan pada Rabu (7/7/2021).

Dari hasil penangkapan, didapati barang bukti satu klip jenis sabu-sabu, bruto 0,78 grak, serta satu bong atau alat hisap sabu. 

Kabid Humas PMJ Kombes Pol Yusri Yunus membeberkan alasan pasangan pengusaha itu memakai barang tersebut.

BACA JUGA:  Nia Ramadhani dan Suami Absen di Jumpa Pers, Pakar: Sah Saja!

"Dari pengakuan awal keduanya dengan tekanan kerja yang banyak. Itu alasan klaksik, apa yang disampikan kapolres tadi," ujar Yusri di Polres Jakarta Barat.

Kabar penangkapan Ibu tiga anak ini cukup mengejutkan. Apalagi ia menggunakan barang haram ini hanya karena tertekan masalah pekerjaan.

BACA JUGA:  Pesan Marshanda ke Nia Ramadhani: Aku Peduli Padamu!

Selama masa pandemi covid-19 banyak orang mengeluhkan penat yang luar biasa. Stres, cemas, lelah pikir, hingga tekanan dalam pekerjaan semua datang bersamaan.

Adakah upaya terapi yang bisa dilakukan untuk meredakan semua beban ini, sehingga fikiran lebih plong dan segar?

Praktisi Mindfulness, Adjie Santosoputro mengatakan kondisi ini akan jauh lebih tenang dengan terapi mindfulnees. Menyeimbangkan dengan berlatih sadar diri dan kata hati.

“Kita belajar mendengarkan kata hati kita sendiri,” ujar Adjie.

Caranya latihan dasar mindfulnees, mengambil jeda menciptakan ruang untuk istirahat sejenak. Langkahnya menyadari nafas, maka tubuh kita latih untuk masa sekarang. 

Secara bahasa, mindfulness berarti kesadaran, perhatian, atau memusatkan perhatian. Sedangkan secara praktik, mindfulness merupakan kegiatan untuk memfokuskan pikiran pada kondisi saat ini, bukan masa lalu dan juga bukan masa depan.

Berikutnya kemudian, latihan yang terbilang seru adalah dengan mendengarkan musik. Selama ini mungkin orang hanya mendengar musik bukan mendengarkan atau menyimak musik, hear not listen.

The art of listening itu seni yang susah. Orang merasa bisa dengerin padahal sebenarnya enggak mendengarkan. Oleh karena itu kita dengarkan musik sepenuh hati, kita akan menyadari dan pelan-pelan kata hati.(*)