GenPI.co - Banyak cerita unik ketika seseorang memutuskan menjadi mualaf. Seperti kisah perempuan asal Bekasi ini. Sebut saja namanya Nana. Dilansir dari Wolipop, Nana mengisahkan dirinya jadi muslim gara-gara mati lampu! Kok bisa?
Nana bersyahadat sejak bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Dia berdarah Tionghoa yang seluruh keluarganya menganut Kristen. Tapi kedua orangtua Nana sudah meninggal sejak dia masih kecil. Jadilah Nana diasuh oleh adik kandung dari Ibundanya.
Baca juga :
Saat Aktor Hollywood Van Damme Ikuti Cara Sehat Nabi Muhammad SAW
Yuk, Mengenal Sejarah Islam Lebih Dalam di Tempat ini
Halal Park Usung Konsep Budaya Nusantara Dan Syariah Islam
Keluarga adik kandung Ibundanya itu kurang relijius. Hanya saja sesekali kakak kandung Nana mengajaknya beribadah ke gereja bersama-sama. Karena kurang ilmu pengetahuan soal agama, Nana pun hidup tanpa arah. Sampai suatu hari di sekolah, ketika pelajaran Agama Islam dimulai, Nana memilih untuk tinggal di kelas. Sampai-sampai dia hafal bacaan suurat-surat pendek dalam Alquran, termasuk Alfatihah, Alfalaq dan Annas.
Nana sebenarna sudah ingin jadi muslim. Namun ia masih ragu. Apa kata keluarganya nanti? Akhirnya niat itu pun ditahannya.
Hingga suatu hari di rumah keluarga angkatnya, Nana awalnya bercengkrama dngan kakaknya di teras. Namun Nana ingin masuk ke dalam rumah dan menyepi di kamar. Eh, saat di kamar gak taunya mati lampu! Nana ketakutan luar biasa. Apalagi rumah bibinya itu terkenal angker. Terkadang pintu lemari pakaian terbuka sendiri. Lah, ngeri amat.
Lalu Nana ingat pesan guru Agama Islam, jika ketakutan baca saja surat-surat pendek yang diketahui. Niscaya hati adem, begitu kata sang guru. Nana pun mempraktikkannya dan membaca surat Alfatihah, Alfalaq dan Annas. "Setelah baca, mendadak ketakutan hilang, merasa ada yang jagain. Baru berani keluar kamar dan merasa kayak lagi nggak mati lampu saja, tenang. Akhirnya saya putusan besoknya pas masuk sekolah saya bilang 'Pak, saya mau masuk Islam'. Di depan kelas saya disuruh baca dua kalimat syahadat," ujar Nana.
Setelah memutuskan menjadi mualaf, Nana mengaku kepada kedua orangtua angkat dan kakak-kakak kandungnya. Syukurlah, mereka tidak keberatan dengan keputusan Nana. "Alhamdulillah, mungkin hidayahnya di situ. Kalau orangtua sih terserah saja agamanya yang penting tidak lupa dengan keluarga. Jadi kalau Lebaran ibu suka bikin ketupat tapi kalau Natal pasang Pohon Natal," ungkap Nana.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News