Kisah Dayat, Hafiz dengan Hafalan Lima Juz Alquran

11 Mei 2019 08:02

GenPI.co - Menjadi Hafiz tidak ada ruginya. Malah, banyak sekali manfaat yang diperoleh menjadi. Hal tersebut telah dirasakan langsung oleh Wahyudi Hidayatullah.  Meski baru hafiz lima juz, namun telah banyak prestasi dan manfaat yang dirasakan oleh remaja 19 tahun ini asal tanah Datar, Sumatera Barat ini.

Sejak tiga tahun belakangan, Wahyudi Hidayatullah yang akrab disapa dengan Dayat,19, menjadi buah bibir. Meski baru duduk di bangku SMA, namun Dayat telah dipercaya menjadi imam setiap kali sholat di musala sekitar tempat tinggalnya.

Baca juga: Susah Payah Seorang Polisi Bangun Mushola dan MCK bagi Warga Sitangkai 

Remaja kelahiran 21 April tahun 2000 itu mampu menghafal lima juz Alquran setelah menuntut ilmu di Pesantren Syech Ahmad Khatib Alminangkabawi di Biaro. Pendidikan di pesantren dijalaninya selama 3 tahun, dari 2013 hingga 2016.. 

“Jadi awal masuk itu semua bacaan dibetulkan dahulu. Baru kemudian menuju hafalan, awalnya juz 30, kemudian juz 29, dan terus jus 1 sampai 3,” ujar Dayat kepada GenPI.co belum lama ini.

Dayat mengaku banyak mengalami suka duka saat menghafal Alquran. Mengulang dari awal jika salah sedikit saja, hingga kena marah oleh ustad pembimbing. Namun ia sadar itu adalah bentuk didikan agar dirinya berhasil.

“Jadi hafalan minimal setengah halaman perhari, malam sebelum tidur dimulai menghafal untuk disetor kepada ustad pagi hari. Siap subuh hingga siang belajar ,kemudian istirahat sebentar. Setelah maghrib perbaikan bacaan atau tahsin. Kemudian siap isya kembali mengulang hafalan atau murojoah minimal tiga halaman perhari,” kenang Dayat.

Mampu menghafal lima juz dalam dua setengah tahun dirasakan sekali manfaatnya oleh dayat. Setelah menamatkan pendidikan di pesantren tersebut, Dayat melanjutkan pendidikan di  SMAN 2 Lintaubuo. Sejak masuk SMA hingga Ujian Nasional (UN) kemarin, Dayat tidak pernah membayar uang sekolah sekalipun.

“Belum lagi ilmu dan wawasan yang didapat banyak sekali manfaatnya, akhlak berubah, bergaul dan dapat berguna di masyarakat,” sebutnya.

Hal itu benar- benar terbukti. Sejak pindah kembali ke kampung halaman, Dayat dipercaya menjadi imam setiap waktu sholat di musala yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Bahkan, dia diperebutkan untuk jadi imam oleh beberapa musala untuk imam sholat tarawih saat bulan puasa.

Selama itu pula dayat mengukir banyak prestasi baik disekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Mulai dari mengikuti lomba dari perwakilan sekolah seperti, duta rohis tingkat provinsi, hingga program Pemkab Tanahdatar 1000 hafiz tiga juz dan lima juz. Belum lagi perlombaan-perlombaan yang diadakan dalam semarak ramadhan yang berhasil di sabetnya dengan keluar sebagai juara.

Meski saat ini tidak lagi di Pesantren, namun dayat tetap menjaga hafalannya dengan Murojoah setelah maghrib dirumah, dan isya  serta subuh. 

Putra ke dua dari empat bersaudara dari pasangan Hermita dan Effendi , tersebut berkeinginan hendak melanjutkan pendidikannya ke Madinah. untuk menggapai itu saya tidak kuliah sekarang dahulu, akan tetapi masuk pesantren lagi untuk modal ke Madinah nanti, semoga impian saya terwujud,” imbuhnya.

Simak juga video menarik pilihan redaksi berikut

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co