GenPI.co— Aktor dan penyanyi Dimas Beck menggelar acara penggalangan dana untuk merayakan hari ulang tahunnya pada 8 Mei ini.
Dimas mengaku tidak menyiapkan acara lain di hari istimewa itu, melainkan fokus pada aksi pengumpulan dana yang dia galang bersama laman kitabisa.com
Pada jumpa pewarta yang dilaksanakan di rumah umara, Dimas Beck mengajak rekan-rekan sesama selebritas dan para penggemarnya untuk mendukung pengembangan kampung bagi balita dan anak-anak korban HIV/AIDS yang dibuang atau diusir oleh orang tua atau keluarga mereka.
Bayi dan anak-anak ini tertular AIDS dari orang tua mereka, namun mendapat perlakuan tidak manusiawi dari lingkungan.
Baca juga: Mewujudkan Pariwisata Ramah Anak
Yayasan Lentera berinisiatif menampung bayi dan anak-anak ini, sayangnya mereka mendapat banyak penolakan dari warga.
Sejak 2012 sampai 2019, Yayasan Lentera telah 22 kali mendapat penolakan dari warga karena status anak-anak yang positif mengidap HIV/AIDS.
Puncaknya pada awal tahun 2019, sebanyak 14 anak binaan Yayasan Lentera ditolak masuk sekolah dasar di Solo.
Sejak 2017, Yayasan Lentera menempati bangunan yang dipinjamkan oleh Pemkot Solo. Bangunan ini berada di lahan makam pahlawan Surakarta.
Namun Dimas Beck mencemaskan masa depan sekitar 30 anak-anak yang tinggal di sana, karena Yayasan Lentera tidak tahu sampai kapan mereka akan dipinjamkan ruangan tersebut dan pergantian pemimpin biasanya akan memengaruhi suatu kebijakan di daerah.
Puger Mulyono yang mendirikan Yayasan Lentera mengatakan, mereka di Yayasan Lentera hanya ingin mengembalikan hak-hak Anak Dengan HIV/AIDS (ADHA) melalui pembangunan tempat yang layak dan aman dengan fasilitas yang memadai di dalamnya.
Yayasan Lentera sendiri menjadi tempat rujukan secara nasional untuk menitipkan ADHA, dan hanya satu-satunya di Indonesia yang melayani penitipan seperti itu.
Uniknya, walau menjadi rujukan nasional dan satu-satunya di Indonesia, Yayasan Lentera hanyalah yayasan kecil yang didirikan oleh seorang tukang parkir.
Karenanya, dengan segala keterbatasan itu, Dimas mengajak semua pihak untuk secara gotong royong untuk membantu Yayasan Lentera dan mewujudkan ruangan permanen bagi anak-anak tak bersalah ini.
Ruang yang diberi nama ‘Kampung Lentera’ ini akan berupa gedung sederhana dengan halaman untuk anak-anak bermain dan dilengkapi klinik, sekolah, perpustakaan, dan tempat tidur.
Kegiatan yang berlangsung adalah pelatihan pengembangan keterampilan dan kemampuan anak-anak, termasuk kemampuan beternak dan bercocok tanam.
“Inilah realitanya, mereka perlu kita, dan kita juga harus semangat bantu mereka” ajak Dimas Beck.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News