5 Fakta Penting Sejarah Lagu Ibu Kita Kartini, No. 5 Misterius!

GenPI.co - Lagu Ibu Kita Kartini selalu dinyanyikan pada hari peringatan untuk mengenang kelahiran sosok Raden Ajeng Kartini yang jatuh setiap tanggal 21 April.

Lagu tersebut tentunya memiliki sejarah penting terkait sosok Pahlawan Nasional tersebut.

BACA JUGA: Menyelami Feminisme dalam Buku Panggil Aku Kartini Saja

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut 5 fakta penting tentang sejarah lagu Ibu Kita Kartini.

1. Bermula dari Kongres Wanita Indonesia

Sejarah lagu Ibu Kita Kartini berawal dari Kongres Wanita Indonesia yang diselenggarakan pada 22 Desember 1929,.

Kongres tersebut menjadi saksi sejarah lahirnya lagu Ibu Kita Kartini, sekaligus dijadikan sebagai peringatan Hari Ibu Nasional dan telah ditetapkan oleh Presiden Soekarno dalam Dekrit Presiden RI No.316 Tahun 1953.

2. Diciptakan oleh WR Supratman

Lagu Ibu Kita Kartini diciptakan oleh Wage Rudolf Soepratman atau lebih dikenal WR Supratman. 

Saat itu, Supratman yang juga hadir dalam Kongres Wanita Indonesia, penasaran dan mempelajari lebih jauh mengenai sosok Kartini. 

Kemudian, ia menciptakan lagu untuk Kartini, agar perempuan Indonesia dapat mengenal dan mengenang jasa-jasanya.

3. Berjudul asli 'Raden Ajeng Kartini'

Rupanya, lagu Ibu Kita Kartini bukanlah judul yang asli. 

Dalam naskah asli yang dituliskan WR Soepratman, lagu tersebut berjudul 'Raden Ajeng Kartini'.

4. Pernah mengalami perubahan lirik

Selain perubahan judul, lagu Ibu Kita Kartini juga sempat mengalami perubahan lirik. 

Berikut lirik lagu asli yang ditulis oleh WR Supratman.

"Raden Ajeng Kartini pendekar istri/Pendekar kaum ibu Tanah Airku/Raden Ajeng Kartini penyuluh budi/Penyuluh bangsanya karena cita-citanya." 

BACA JUGA: Kartini Zaman Now: Kisah Vebriani, Kerja di Usaha Tambang Nikel

5. Waktu perubahan judul dan lirik lagu masih misterius

Hingga saat ini masih belum diketahui kapan dan bagaimana lagu tersebut diubah hingga seperti sekarang ini.

Meski demikian, lagu Ibu Kita Kartini tetap dikenal masyarakat Indonesia untuk mengenang sosok R.A. Kartini. (*)