Kerugian Banjir Bandang Jabodetabek Capai Rp1,69 Triliun, Bekasi Paling Parah

28 Maret 2025 14:30

GenPI.co - Bencana banjir bandang yang melanda Jabodetabek memicu kerugian sosial dan ekonomi hingga Rp 1,69 triliun.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan nilai kerugian ini berdasarkan hasil rekapitulasi yang diterimanya dalam rapat koordinasi tingkat menteri.

"Total nilai kerusakan dan kerugian akibat bencana ini mencapai Rp1.699.670.076.814. Angka ini mencerminkan dampak serius terhadap infrastruktur, perekonomian, dan kehidupan masyarakat di daerah terdampak," kata dia, Kamis (27/3).

BACA JUGA:  Bandung Dikepung Banjir, 8.043 Rumah Terendam dan 635 Jiwa Mengungsi

Abdul menjelaskan dampak besar terhadap ekonomi dan masyarakat korban banjir yang melanda Jabodetabek pada Minggu-Senin (2-3/3).

Pihaknya mencatat nilai kerusakan dampak banjir yang tertinggi terjadi di Kabupaten Bekasi sebesar Rp659,1 miliar.

BACA JUGA:  Tinjau Banjir Jakarta Naik Helikopter, Pramono Anung: Bukan Permintaan Saya

Selain itu, nilai tambahan kerugian sebesar Rp20,9 miliar, sehingga total dampaknya mencapai Rp 680 miliar. 

Sedangkan di Kota Bekasi mengalami kerugian terbesar tanpa adanya kerusakan dengan total Rp 878,6 miliar.

BACA JUGA:  Banjir di Karawang Tak Kunjung Surut, Ratusan Rumah Terendam Sepekan

Di sisi lain, di DKI Jakarta total kerusakan dan kerugian mencapai Rp1,92 miliar.

Selanjutnya, Kabupaten Bogor rugi sebesar Rp96,7 miliar dan Kota Depok senilai Rp 28,8 miliar.

Adapun Kabupaten Tangerang kerugian sebesar Rp5,06 miliar.

Abdul menambahkan dampak terbesar terjadi akibat kerusakan rumah serta kehilangan barang dan kebutuhan dasar.

Sektor perumahan paling terdampak dengan nilai kerusakan dan kerugian mencapai Rp1.344.732.352.500.

Adapun infrastruktur mengalami kerusakan dengan senilai Rp45,880 miliar dan kerugian gangguan akses transportasi dan fasilitas umum mencapai Rp110.117.582.000. 

Dengan demikian, total kerugian sektor ini mencapai Rp155.997.582.000.

Sektor ekonomi dengan nilai kerusakan mencapai Rp130,275 miliar serta kerugian akibat penurunan aktivitas senilai Rp14.188.511.000.

"Hal ini mencerminkan bagaimana bencana banjir tidak hanya merusak infrastruktur fisik tetapi juga menghambat roda perekonomian masyarakat," jelas Abdul.

Di samping itu, sektor sosial mengalami kerugian sebesar Rp36.786.198.314.

Ini mencakup gangguan layanan kesehatan, pendidikan, serta peningkatan kebutuhan bantuan sosial.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Farida Trisnaningtyas

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co