GenPI.co - Presiden Prabowo Subianto mempertemukan belasan konglomerat Indonesia dengan investor asal Amerika Serikat Ray Dalio di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3).
Pertemuan ini membahas salah satunya pengelolaan aset pada Badan Pengelolaan Investasi Danantara Indonesia.
Presiden Prabowo mengatakan Danantara Indonesia adalah konsolidasi kekuatan ekonomi yang dimiliki Pemerintah, yakni BUMN, usaha-usaha negara.
“Danantara ini kita konsolidasikan untuk melaksanakan suatu perbaikan, suatu peningkatan dalam kinerja," kata Presiden, dikutip Sabtu (8/3).
Prabowo membeberkan dalam pengelolaan aset milik BUMN itu, pemerintah menilai perlu adanya perbaikan agar kinerja dari aset.
Maka dari itu, Prabowo mengundang pendiri Bridgewater Associates yang merupakan perusahaan hedge fund terbesar, Ray Dalio.
Ray Dalio diminta memberikan pandangan kritis serta pengalaman dalam berinvestasi.
"Sehingga nanti pengelolaan aset-aset Indonesia itu bisa dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehati-hati mungkin, dan bahwa nanti semua entitas ekonomi kita dilaksanakan dengan efisiensi yang bisa bersaing dengan semua entitas di dunia. Kita akan bergerak dengan cepat, tetapi kita akan bergerak dengan sangat teliti dan hati-hati," papar Prabowo.
Dalam pertemuan ini, Prabowo menghadirkan konglomerat Indonesia.
Mereka adalah Andi Syamsuddin Arsyad atau akrab disapa Haji Isam, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Tomi Winata, Anthony Salim, Franky Wijaya, Dato Tahir, James Riady, Chairul Tanjung, dan Hilmi Panigoro.
"Saya mengundang tokoh-tokoh ekonomi Indonesia di bidang swasta yang sudah punya pengalaman sendiri puluhan tahun dalam manajemen, dalam investasi, dalam pengelolaan, untuk bersama-sama dengan pemerintah," ungkap Prabowo.
Menurut dia, peran pengusaha Indonesia dan tokoh internasional dalam investasi ini bakal membikin pengelolaan aset Danantara cermat dan teliti.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News