GenPI.co - Transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Jawa Barat menjadi yang tertinggi di Indonesia.
Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan BI Jawa Barat Muhammad Nur.
Nur menjelaskan transaksi QRIS di Jabar mencapai Rp90,86 triliun.
Sedangkan volume transaksi sebesar 873,36 juta per September 2024.
“Tentu ini adalah modal yang penting bagi kita karena sekarang dengan digitalisasi kita meyakini ekonomi akan semakin lebih efisien,” kata Nur, dikutip Rabu (20/11).
Nur mengungkapkan jumlah merchant QRIS di Jawa Barat mencapai 7,5 juta.
Jumlah ini sekitar 21% dari total merchant nasional sebanyak 34 juta.
“Sementara itu, jumlah pengguna QRIS di provinsi ini mencapai 11,8 juta atau sekitar 22 persen dari total pengguna nasional yang telah mencapai 53 juta,” papar Nur.
Nur membeberkan capaian ini akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian.
Hal ini khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat dalam memanfaatkan digitalisasi sekaligus meningkatkan pemasaran.
Di sisi lain, BI Jawa Barat menggandeng UMKM dalam menciptakan ekosistem pembayaran nontunai.
Pihaknya juga melibatkan UMKM di berbagai kegiatan kampanye pembayaran nontunai.
“Digitalisasi tidak hanya untuk sistem pembayaran, tetapi juga untuk pemasaran melalui media sosial. Ini tentunya memberikan dampak besar terhadap peningkatan penjualan UMKM,” papar dia.
Maka dari itu, dia berharap Jawa Barat terus menjadi penggerak utama digitalisasi ekonomi nasional.
“Jawa Barat kami harap berada di peringkat pertama mudah-mudahan sampai akhir tahun ini bertahan ya, supaya nanti bisa jadi juara lagi. Karena itu dibuktikan pada saat acara Rakornas P2DD kemarin,” jelas dia.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News