Perundingan Dagang Gagal, Uni Eropa Terapkan Bea Masuk pada Kendaraan Listrik China

04 November 2024 19:40

GenPI.co - Uni Eropa memberlakukan bea masuk terhadap impor kendaraan listrik dari China mulai Rabu setelah pembicaraan antara Brussels dan Beijing gagal menemukan solusi yang bersahabat untuk sengketa perdagangan mereka.

Dilansir AP News, kendaraan listrik telah menjadi titik api utama dalam sengketa perdagangan yang lebih luas mengenai pengaruh subsidi pemerintah Cina terhadap pasar Eropa dan maraknya ekspor teknologi hijau Beijing ke blok tersebut.

"Dengan mengadopsi langkah-langkah proporsional dan terarah ini setelah penyelidikan yang ketat, kami mendukung praktik pasar yang adil dan basis industri Eropa," kata Wakil Presiden Eksekutif Komisi Eropa Valdis Dombrovskis pada hari Selasa.

BACA JUGA:  Seruan Gencatan Senjata Tidak Didengar, Pejabat Uni Eropa Geram

"Secara paralel, kami tetap terbuka terhadap kemungkinan solusi alternatif yang efektif dalam mengatasi masalah yang teridentifikasi dan sesuai dengan (Organisasi Perdagangan Dunia)," imbuhnya.

Bea masuk akan tetap berlaku selama lima tahun, kecuali ditemukan solusi yang bersahabat.

BACA JUGA:  Intel Menang atas Uni Eropa Setelah Pengadilan Tinggi Dukung Pembatalan Denda

Menurut komisi tersebut, yang mengelola sengketa perdagangan atas nama 27 negara anggota UE, penjualan mobil listrik buatan China melonjak dari 3,9% pasar EV pada tahun 2020 menjadi 25% pada September 2023, sebagian karena pemotongan harga industri UE yang tidak adil.

Bea masuk bagi produsen China akan sebesar 17% untuk mobil buatan BYD, 18,8% untuk mobil buatan Geely, dan 35,3% untuk kendaraan yang diekspor oleh SAIC milik negara China.

BACA JUGA:  AS Sesalkan Keputusan Swiss yang Tidak Menerapkan Sanksi Terbaru Uni Eropa ke Rusia

Geely memiliki merek termasuk Polestar dan Volvo dari Swedia, sementara SAIC memiliki MG dari Inggris, salah satu merek kendaraan listrik terlaris di Eropa.

Produsen kendaraan listrik lain di China, termasuk perusahaan Barat seperti Volkswagen dan BMW, akan dikenakan bea masuk sebesar 20,7%.

Komisi memiliki tarif "yang dihitung secara individual" untuk Tesla sebesar 7,8%.

Kementerian Perdagangan China menganggap tindakan tersebut proteksionis dan tidak adil.

"China tidak setuju dengan putusan tersebut dan tidak akan menerima putusan tersebut," kata pernyataan kementerian tersebut.

"China akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan-perusahaan China."

Bea pembalasan Uni Eropa telah menemui pertentangan di Jerman, yang merupakan ekonomi terbesar di Eropa dan merupakan rumah bagi para produsen mobil besar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co