GenPI.co - Pos Indonesia atau PosIND meluncurkan prangko berbasis Non-Fungible Token (NFT) Seri Mural Cenderawasih.
Peluncuran prangko NFT ini menjadi salah satu langkah inovatif Pos Indonesia dalam menghadapi tantangan di era digital.
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria mengatakan prangko NFT merupakan terobosan yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia dalam rangka beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital.
"Saya kira ini menjadi salah satu langkah awal memasuki ekonomi digital," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (1/10/2024).
Ia berharap langkah tersebut akan diikuti inovasi lainnya dari PT Pos Indonesia agar terus sejalan dengan perkembangan industri yang makin terintegrasi dengan teknologi digital.
Direktur Utama Pos Indonesia Faizal R Djoemadi menyebut NFT sebagai inovasi terbaru dari Pos Indonesia.
NFT ini merupakan langkah yang harus dilakukan Pos Indonesia, mengingat tren global di dunia filateli yang telah beralih ke platform digital.
"Di Asia Tenggara, kita merupakan negara ketiga setelah Thailand dan Malaysia yang meluncurkan NFT," katanya.
Ia menambahkan, meskipun prangko tidak lagi hanya digunakan sebagai alat pembayaran untuk pengiriman barang, prangko kini beralih fungsi menjadi barang koleksi.
"Sebagai benda koleksi, harganya akan naik terus. NFT akan lebih mudah dimiliki oleh seluruh penduduk dunia," ucapnya.
Menurut dia, koleksi prangko fisik sering kali sulit didapatkan, terutama jika harus memesan dari luar negeri.
Namun, dengan NFT prosesnya lebih sederhana karena dapat ditransfer secara digital melalui platform blockchain.
Menariknya, NFT ini hadir dalam dua bentuk, yaitu fisik dan digital, yang disebut Faizal sebagai "twin".
Inovasi itu diharapkan dapat menarik minat generasi muda, terutama mereka yang sudah akrab dengan dunia digital, untuk kembali mengoleksi perangko dalam bentuk NFT. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News