GenPI.co - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut 35% produk ilegal masih mendominasi pasar di Indonesia.
Zulhas menilai produk tak berizin ini bisa menghambat pertumbuhan ekonomi hingga 8%.
Maka dari itu, program Presiden Terpilih Prabowo Subiyanto ingin mengusahakan agar perekonomian mampu tumbuh hingga 8%.
“Oleh karena itu, programnya Bapak Presiden Terpilih Prabowo, kita ingin tumbuh 8% kemudian ingin menaikkan tax ratio. Kalau ini kita bisa selesaikan 35 persen ilegal ini maka tax ratio itu kalau satu persen dari sini saja bisa,” kata dia, dikutip Selasa (1/10).
Zulhas menjelaskan keberadaan produk ilegal itu perlu diminimalkan sehingga industri dalam negeri dapat berkembang dan bisa menembus pasar ekspor.
Dalam hal ini, Kemendag bersinergi dengan BPOM mengintensifkan pengawasan produk impor ilegal.
Sebagai informasi, Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan Barang Tertentu Yang Diberlakukan Tata Niaga Impor melakukan ekspos produk kosmetik di Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Jakarta.
Produk ini adalah kosmetik impor ilegal terdiri dari 970 jenis dengan jumlah total sebanyak 415.035 buah dan nilai keekonomian mencapai Rp11,45 miliar.
Produk ini merupakan hasil operasi di beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatra, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi, dan Papua periode Juni-September 2024.
Produk kosmetik ilegal ini sebagian besar berasal dari Tiongkok, Filipina, Thailand, dan Malaysia.
Pelanggaran utama kosmetik impor adalah tanpa izin edar serta memiliki kandungan bahan yang dilarang.
"Produk kosmetik impor ilegal yang telah diamankan selanjutnya akan dilakukan pemusnahan untuk melindungi kesehatan masyarakat dari peredaran obat dan makanan ilegal," tegas Zulhas.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News