GenPI.co - Seorang pejabat senior pada hari Selasa mengonfirmasi sebuah laporan bahwa Turki ingin bergabung dengan blok ekonomi berkembang BRICS, tetapi tidak menyatakan bahwa negara NATO tersebut telah secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan.
Dilansir AP News, kantor berita Bloomberg melaporkan pada hari Senin bahwa Turki telah resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan BRICS beberapa bulan lalu.
Ketika ditanya tentang laporan tersebut, Omer Celik, juru bicara partai berkuasa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, mengatakan Erdogan telah menyatakan "beberapa kali" bahwa Turki bercita-cita untuk menjadi anggota.
"Permintaan kami terkait masalah ini jelas. Proses ini sedang berlangsung. Namun, belum ada perkembangan konkret terkait hal ini," kata Celik kepada wartawan.
"Presiden kami telah menyatakan dengan jelas bahwa Turki ingin mengambil bagian dalam semua platform penting, termasuk BRICS."
Aliansi BRICS didirikan pada tahun 2006 oleh Brasil, Rusia, India, dan China, dengan Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, tetapi baru-baru ini mengalami perluasan besar, dan sekarang mencakup Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab.
Arab Saudi mengatakan sedang mempertimbangkan untuk bergabung dan Azerbaijan telah mengajukan permohonan secara resmi.
BRICS memiliki tujuan yang dinyatakan untuk memperkuat suara negara-negara berkembang.
Para anggota pendirinya telah menyerukan tatanan dunia yang lebih adil dan reformasi lembaga-lembaga internasional seperti PBB, IMF, dan Bank Dunia.
Erdogan, yang telah berkuasa selama lebih dari dua dekade, telah berupaya untuk mengukir kebijakan luar negeri yang lebih independen bagi Turki dan untuk meningkatkan pengaruh globalnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News