Inflasi Menurun Tajam di 20 Negara Uni Eropa Menjadi 2,2 Persen pada Agustus

31 Agustus 2024 16:40

GenPI.co - Inflasi di 20 negara Uni Eropa yang menggunakan euro turun tajam menjadi 2,2% pada bulan Agustus.

Dilansir AP News, hal itu membuka pintu bagi Bank Sentral Eropa untuk memangkas suku bunga karena ECB dan Federal Reserve AS bersiap untuk menurunkan biaya pinjaman guna mendukung pertumbuhan dan lapangan kerja.

Angka bulan Agustus turun dari 2,6% pada bulan Juli, menurut angka dari badan statistik Uni Eropa Eurostat pada hari Jumat.

BACA JUGA:  Inflasi Meningkat di Eropa, Mempersulit Langkah Bank Sentral

Harga energi turun pada bulan Agustus sebesar 3%, yang membantu menurunkan angka keseluruhan, sementara inflasi turun menjadi 2% di Jerman, ekonomi terbesar di zona euro.

Angka bulanan tersebut kini mendekati target ECB sebesar 2%, level yang dianggap terbaik bagi perekonomian.

BACA JUGA:  Pertumbuhan Ekonomi Eropa Tertinggal dari AS, Jerman Masih Menjadi Masalah

Bank sentral bertugas menjaga kestabilan harga berdasarkan perjanjian yang membentuk Uni Eropa. Tidak semua dari 27 negara anggota UE menggunakan euro.

Para ekonom memperkirakan ECB akan memangkas suku bunga utamanya sebesar seperempat poin dari 3,75% pada pertemuannya tanggal 12 September.

BACA JUGA:  Iran Tolak Seruan Pemimpin Eropa agar Tidak Melakukan Serangan Balasan ke Israel

Sementara Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga dari level tertinggi dalam 23 tahun terakhir sebesar 5,25%-5,5% pada pertemuan kebijakannya tanggal 17-18 September.

Angka inflasi Jerman yang lebih rendah "mencondongkan keseimbangan ke arah penurunan suku bunga pada bulan September," kata Carsten Brzeski, kepala makro global di bank ING.

"Tekanan inflasi yang mereda dikombinasikan dengan momentum pertumbuhan yang memudar memberikan latar belakang makro yang hampir sempurna untuk penurunan suku bunga berikutnya."

Para ekonom memperingatkan bahwa jalan menuju 2% mungkin masih berliku-liku.

ECB mengatakan pihaknya memperkirakan inflasi akan berfluktuasi ke depannya tetapi akan turun ke targetnya pada akhir tahun depan.

Bank sentral menaikkan suku bunga secara tajam untuk melawan ledakan inflasi yang disebabkan oleh lonjakan harga energi menyusul invasi Rusia ke Ukraina, dan tersumbatnya rantai pasokan suku cadang dan bahan mentah saat ekonomi global bangkit kembali dari pandemi COVID-19.

Suku bunga yang lebih tinggi dapat meredam inflasi dengan membuat peminjaman dan pembelian barang menjadi lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan barang dan dengan demikian mengurangi tekanan pada harga.

Inflasi Eropa kini telah turun jauh dari 10,6% yang dicapai pada Oktober 2022. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co