GenPI.co - Pemalsuan data atau peretasan pada akun Google Bisnis menimpa sejumlah hotel di berbagai wilayah Indonesia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi BS Sukamdani mengatakan peretasan ini terjadi di sejumlah daerah.
Ini meliputi Sumatra Barat, Riau, Sumatra Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya.
"Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya," kata Hariyadi, Senin (12/8).
Hariyadi menjelaskan manajemen hotel korban pemalsuan data akan memberikan informasi kepada publik melalui berbagai saluran, seperti media sosial dan situs perusahaan.
"Jadi agar konsumen berhati-hati dalam melakukan reservasi di Hotel melalui akun bisnis Google," papar dia.
Modus pemalsuan data adalah dengan mengganti nomor telepon pada akun Google Bisnis hotel dengan nomor WhatsApp.
Selain itu, pelaku juga mengganti nomor rekening bank dan informasi lainnya terkait dengan reservasi kamar.
Di sisi lain, Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI berencana segera melapor kepada pihak kepolisian terkait insiden ini.
Nantinya pelaporan dilakukan Badan Pengurus Daerah (BPD) serta Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres setempat.
Hariyadi membeberkan di Jawa Tengah terdapat 10 konsumen yang menjadi korban penipuan ini.
Maka dari itu, dia mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi saluran resmi hotel.
Di samping itu, PHRI berharap Google segera mengambil tindakan atas pemalsuan data ini untuk mencegah semakin banyak korban.
PHRI meminta pihak hotel untuk segera melaporkan informasi yang tidak benar tersebut melalui fitur suggestion edit di akun Google Bisnis.
Manajemen hotel juga bisa melaporkan tindakan penipuan melalui Business Redressal Complaints.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News