Ekspor China Tumbuh 7 Persen pada Juli, di Bawah Perkiraan Ekonom

08 Agustus 2024 23:30

GenPI.co - Ekspor China naik 7% pada bulan Juli dibandingkan tahun sebelumnya, di bawah perkiraan ekonom untuk pertumbuhan mendekati 10% karena ketegangan perdagangan dan melemahnya pertumbuhan di Amerika Serikat dan pasar utama lainnya membebani permintaan.

Dilansir AP News, para pemimpin China telah meningkatkan investasi di bidang manufaktur untuk menghidupkan kembali ekonomi yang terhenti selama pandemi dan masih tumbuh lebih lambat dari yang diharapkan.

Namun, langkah-langkah untuk mengendalikan inflasi dengan menaikkan suku bunga telah menggerogoti permintaan konsumen di negara-negara Barat yang makmur.

BACA JUGA:  Kerja Sama Baru Italia dan China dalam Rencana Aksi 3 Tahun

Impor naik 7,2% menjadi USD 215,9 miliar, meningkat karena perdagangan yang lebih kuat dengan negara-negara Asia lainnya yang kini memasok banyak komponen industri, bahan baku, dan produk konsumen ke China.

Ekspor ke Amerika Serikat naik 2,4% tahun-ke-tahun sementara pengiriman ke negara-negara Asia Tenggara, yang kini menjadi mitra dagang terbesar Beijing secara keseluruhan, melonjak 11%.

BACA JUGA:  China Menuduh Jepang Melakukan Serangan Fitnah pada Pertemuan Tingkat Tinggi

Total ekspor mencapai USD 300,6 miliar pada bulan Juli, tumbuh paling lambat dalam tiga bulan dan menghasilkan surplus perdagangan bulan Juli sebesar USD 84,7 miliar.

Angka tersebut turun dari rekor USD 99,1 miliar pada bulan sebelumnya, tetapi surplus naik hampir 8% pada bulan Januari-Juli dari periode yang sama tahun sebelumnya.

BACA JUGA:  Vietnam dan Filipina Latihan Gabungan untuk Hadapi Ketegangan Maritim dengan China

Selama tujuh bulan pertama tahun ini, ekspor China naik 4% dari tahun sebelumnya, sementara impor naik 2,8% karena pertumbuhan permintaan konsumen tetap lesu.

Ekspor produk TI dan komputer meningkat tajam, demikian pula impor komponen yang dibutuhkan untuk membuatnya.

"Oleh karena itu, kami ragu jika kejutan positif dalam pertumbuhan impor dapat mengirimkan sinyal pemulihan permintaan domestik yang kuat," kata ekonom di UBS dalam sebuah komentar.

Ekspor China diperkirakan akan melemah dalam beberapa bulan mendatang karena kenaikan tajam tarif kendaraan listrik di AS dan Eropa mulai berlaku.

Seperti yang dilaporkan, sejumlah kapal pengangkut terlihat membawa kiriman kendaraan dalam jumlah besar ke pelabuhan-pelabuhan Eropa untuk menghindari bea masuk tersebut.

Ekspor kendaraan naik 18% dalam tujuh bulan pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
china   ekspor   ekspor china   ekonom   perdagangan   impor  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co