GenPI.co - Nissan telah menguraikan rencana keberlanjutan untuk menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan dan inklusif, dengan berjanji untuk mendaur ulang baterai, memberdayakan pekerjanya, dan menciptakan mobil yang lebih aman.
Dilansir AP News, Nissan Motor Co. tidak akan mencoba mengalahkan para pesaingnya dalam upaya ini, tetapi berharap untuk bekerja sama dengan berbagai mitra, Joji Tagawa, kepala petugas keberlanjutan, mengatakan kepada wartawan minggu ini di kantor pusat perusahaan di Yokohama.
Nissan bertekad mencapai netralitas karbon pada tahun 2050, yang berarti emisi karbon nol bersih di seluruh operasi.
Pemerintah Jepang, AS, dan Eropa semuanya telah menetapkan tujuan yang sama, seperti halnya pesaing Jepang Toyota Motor Corp. dan Honda Motor Co., serta General Motors Co. dari AS.
Berdasarkan rencana terbaru, Nissan mengatakan bahwa pada tahun 2030 pihaknya akan mengurangi emisi CO2 per kendaraan yang diproduksi hingga 52% dan memangkas emisi CO2 per kendaraan yang dikendarai untuk model-model baru hingga 50% di Jepang, AS, Eropa, dan China.
Tagawa mengatakan Program Sosial Nissan 2030 berpusat pada enam pilar: keselamatan, kualitas, sumber daya yang bertanggung jawab, kekayaan intelektual, komunitas, dan pemberdayaan karyawan.
Perusahaan tersebut mendukung pendidikan untuk membina para insinyur masa depan, terutama di bidang yang relatif baru seperti kecerdasan buatan dan teknologi informasi, katanya.
“Kami ingin menjadi perusahaan yang berpusat pada manusia,” ujarnya, seraya menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk tidak menoleransi pelanggaran hak asasi manusia dalam operasi dan rantai pasokannya.
Rencana terbaru adalah pembaruan dari Ambisi 2030 Nissan, yang diumumkan pada tahun 2021, yang difokuskan pada pengenalan lebih banyak kendaraan listrik.
Tagawa mengakui diperlukan investasi besar, yang mungkin tidak akan langsung membuahkan hasil, tetapi akan menghasilkan keuntungan jangka panjang. Ia tidak memberikan rincian tentang jumlah investasi yang direncanakan.
Nissan, yang membuat mobil listrik Leaf, SUV Rogue, dan model mewah Infiniti, mengatakan gaji manajer akan mencerminkan upaya mereka dalam keberagaman dan keberlanjutan.
Pejabat Nissan mengatakan, keberlanjutan sangat penting dalam meningkatkan kekuatan merek.
Nissan juga mencantumkan penipisan sumber daya dan perubahan kebutuhan mobilitas sebagai kekhawatiran lainnya.
Kesadaran akan perubahan iklim semakin meningkat di Jepang. Awal minggu ini, suhu tertinggi di atas 40 derajat Celsius (104 Fahrenheit) terjadi di beberapa wilayah negara tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News