Perang Dagang dengan uni Eropa, China Turun Tangan Lakukan Investigasi

11 Juli 2024 23:30

GenPI.co - China mengumumkan investigasi pada hari Rabu mengenai apakah Uni Eropa telah mengadopsi praktik perdagangan yang tidak adil dalam penyelidikannya terhadap perusahaan-perusahaan China yang mengajukan penawaran.

Dilansir AP News, langkah tersebut merupakan yang terbaru dalam perang dagang yang sedang terjadi antara kedua raksasa ekonomi tersebut.

Investigasi akan difokuskan pada tenaga angin, fotovoltaik, peralatan keamanan dan kereta listrik, kata Kementerian Perdagangan China.

BACA JUGA:  Uni Eropa Mengenakan Bea Masuk yang Jauh Lebih Tinggi untuk Kendaraan Listrik China

Uni Eropa telah menggunakan peraturan baru untuk menyelidiki perusahaan yang mengajukan penawaran untuk proyek di Uni Eropa.

Ini termasuk penyelidikan apakah subsidi China memberikan perusahaan turbin angin keuntungan yang tidak adil dalam persaingan untuk proyek di Spanyol, Yunani, Prancis, Rumania, dan Bulgaria.

BACA JUGA:  Filipina Tegaskan Akan Melawan Jika China Menyerang Lagi di Laut Cina Selatan

China menuduh Uni Eropa melakukan proteksionisme dan "distorsi sembrono" terhadap definisi subsidi sebagai tanggapan atas penyelidikan tersebut.

Uni Eropa juga telah menyelidiki perusahaan-perusahaan China yang mengajukan penawaran untuk taman surya berkapasitas 455 megawatt di Rumania dan pengadaan 20 kereta listrik di Bulgaria. 

BACA JUGA:  Lawan China, NATO dan Mitranya di Asia Bergerak Lebih Dekat di Bawah Kepemimpinan AS

Penyelidikan China akan selesai sebelum 10 Januari, dengan kemungkinan perpanjangan tiga bulan hingga April.

Hal ini diminta oleh Kamar Dagang China untuk Impor dan Ekspor Mesin dan Produk Elektronik.

Uni Eropa memberlakukan tarif sementara pada kendaraan listrik buatan China minggu lalu atas subsidi yang dianggap memberikan keuntungan tidak adil bagi produsen mobil yang mengekspor dari China.

Sebagai tanggapan, China telah meluncurkan penyelidikan terhadap ekspor daging babi Eropa.

Baik Uni Eropa maupun Amerika Serikat khawatir bahwa mobil murah China dapat mengalahkan produsen dalam negeri.

Ekspor mobil China telah meningkat sekitar 30% dalam enam bulan pertama tahun ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co