Korea Selatan Perkuat Kerja Sama dengan Afrika di Bidang Mineral

06 Juni 2024 15:40

GenPI.co - Korea Selatan akan memperluas bantuan pembangunan ke Afrika dan mengupayakan kerja sama yang lebih dalam dengan wilayah berpenduduk 1,3 miliar orang di bidang mineral dan teknologi penting, kata Presiden Yoon Suk Yeol pada hari Selasa.

Dilansir AP News, Yoon mendesak negara-negara Afrika untuk mengambil langkah lebih tegas dalam kampanye tekanan internasional terhadap Korea Utara.

Korea Utara baru-baru ini mempercepat uji coba sistem senjata berkemampuan nuklir dan menerbangkan ratusan balon untuk menjatuhkan berton-ton sampah dan kotoran ke Korea Selatan ketika hubungan antara kedua Korea yang terpecah akibat perang semakin memburuk.

BACA JUGA:  Uni Eropa Jatuhkan Sanksi kepada Korea Utara Gegara Dukung Rusia dan Program Nuklir

Ke-54 negara di Afrika merupakan blok penting di PBB dan memegang tiga kursi bergilir di Dewan Keamanan.

Perwakilan dari 48 negara Afrika, termasuk 25 kepala negara, menghadiri pertemuan puncak dua hari di Korea Selatan, di mana pembicaraan diperkirakan akan fokus pada perdagangan dan investasi.

BACA JUGA:  Korea Selatan Bersumpah Akan Melakukan Pembalasan, Korut Setop Kirim Balon Sampah

Perdagangan dengan negara-negara Afrika saat ini menyumbang kurang dari 2% dari total impor dan ekspor Korea Selatan.

Setelah pertemuan hari Selasa, Korea Selatan dan negara-negara Afrika mengumumkan bahwa mereka akan memulai pembicaraan tingkat tinggi yang bertujuan untuk meningkatkan kerja sama di bidang mineral.

BACA JUGA:  Korea Selatan Menangguhkan Perjanjian Perdamaian untuk Menghukum Korea Utara

Benua Afrika merupakan sumber utama nikel, kobalt, grafit, dan litium, yang penting bagi industri teknologi seperti semikonduktor, baterai, dan kendaraan listrik, yang merupakan barang ekspor utama Korea Selatan.

Para pejabat Korea Selatan mengatakan perluasan hubungan di bidang mineral dan sumber daya alam lainnya akan membantu meningkatkan ketahanan rantai pasokan negara tersebut dalam industri teknologi utama.

Terdapat kekhawatiran di Korea Selatan bahwa negara tersebut mungkin menghadapi tantangan yang semakin besar dalam mengamankan pasokan mineral inti yang stabil karena negara tersebut memiliki jumlah tambang yang jauh lebih kecil dibandingkan Amerika Serikat, China, dan Jepang.

Yoon mengatakan Korea Selatan juga berencana untuk memperluas kontribusi bantuan pembangunan kumulatifnya ke Afrika menjadi sekitar USD 10 miliar pada tahun 2030.

Secara terpisah menyediakan pembiayaan ekspor sebesar USD 14 miliar untuk mendorong investasi Korea Selatan di wilayah tersebut. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co