GenPI.co - Wajah Mahardini langsung semringah seakan mendapat dooprize saat melihat anjungan tunai mandiri (ATM) Bank BRI di dekat Alun-Alun Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Bagaimana tidak, uang tunai di tangannya tinggal puluhan ribu rupiah, sementara dia masih harus berada di Pulau Karimunjawa selama 2 hari.
Saat itu warga Kota Solo ini tengah berwisata di Karimunjawa selama 4 hari. Sebenarnya dia sudah membawa uang tunai untuk memenuhi kebutuhannya di pulau ini. Akan tetapi, banyak pengeluaran tak terduga yang membuat uang di tangannya menipis.
“Udah bawa uang cash, tapi tinggal sedikit. Beruntung kami ketemu BRI (ATM) di pulau kecil begini jadi urusan uang tunai terselamatkan,” kata dia, saat diwawancara GenPI.co di Solo, Rabu (24/4).
Karyawan swasta ini berlibur ke Karimunjawa bersama 3 orang temannya. Beruntung, 1 di antaranya temannya memiliki rekening dan ATM BRI. Akhirnya, dia mengambil uang menggunakan ATM milik temannya tersebut.
Ketika itu dia dan kawan-kawannya hendak makan seafood di Alun-Alun Karimunjawa. Mereka mendadak cemas karena menyadari uang yang dipegang tinggal sedikit. Dia kemudian berinisiatif bertanya kepada penduduk setempat apakah ada ATM di sana lalu ditunjukkan ATM BRI.
“Kalau beneran enggak ada ATM BRI bisa malu, mbak. Masak makan enggak bisa bayar, malu-maluin,” kelakar dia.
Menurut dia, membawa uang tunai saat wisata ke Karimunjawa sangat penting. Meski sudah ada beberapa kafe ataupun restoran yang menerima pembayaran nontunai (cashless), tetapi sebagian besar warung dan toko di sana baru bisa melayani transaksi dengan uang tunai.
Dia tak menyangka Bank BRI bisa menjangkau hingga ke pulau kecil seperti Karimunjawa. Ini menunjukkan bank pelat merah ini memiliki jangkauan hingga ke daerah pelosok seperti pulau-pulau kecil.
“Jadi daripada repot tidak ada sinyal atau susah akses m-banking, kami harus sedia cash (uang). Apalagi destinasi piknik kami adalah islands hopping yang ke pulau-pulau lebih kecil,” tutur dia.
Hal serupa diungkapkan Nur Azizah. Warga Magelang ini mengaku terbantu dengan adanya ATM BRI saat bertugas di Karimunjawa beberapa bulan lalu. Dia sudah mengantisipasi dengan membawa uang tunai, meski ternyata kurang.
“Ya, tidak ada ATM dan bank lain di sana selain BRI. Jadi enggak heran warga udah antre mengambil uang setelah Subuh,” tutur dia.
Azizah bercerita cukup kaget melihat antrean warga di depan ATM BRI padahal hari masih sangat pagi. Antrean dipadati baik warga lokal maupun wisatawan yang tengah berlibur di Karimunjawa.
“Beneran jadi andalan ATM ini. Apalagi bagi wisatawan yang kebetulan kehabisan uang tunai yang dibawa. Kalau stok uangnya habis gimana ya, semoga enggak sih,” ungkap dia.
Selama berkeliling di Karimunjawa, dia mendapati beberapa kafe dan tempat makan sudah menerima pembayaran nontunai. Bahkan, di antara kafe tersebut sudah memakai QRIS. Jadi pembeli tinggal scan QRIS dari m-banking ataupun e-wallet yang dimiliki. Namun demikian, jumlahnya masih sedikit sehingga tetap butuh uang tunai untuk berjaga-jaga.
“Jaga uangmu baik-baik di Karimunjawa, enggak lucu kalau sampai kehabisan dana pas piknik senang-senang kan,” ujar dia.
Sementara itu, Pimpinan Cabang (Pinca) BRI Slamet Riyadi Solo Agung Ari Wibowo menjelaskan BRI Group sebagai one stop financial solution. Tujuan dari konsep tersebut untuk meningkatkan layanan financial advisory BRI kepada nasabah sesuai dengan profil risiko yang mereka inginkan.
“BRI sebagai one stop financial solution menawarkan investasi, menata dan mengelola keuangan. Layanan keuangan yang terintegrasi sehingga dapat menjadi one stop financial untuk beragam kebutuhan investasi dan proteksi nasabah,” beber dia saat diwawancara di kantornya, Senin (18/3) lalu.
Agung menambahkan target dari konsep ini bahwa BRI Group akan terus memberikan program kerja untuk menyosialisasikan strategi manajemen finansial kepada nasabah dengan moto Wealth Management for all.
“Semua yang kita butuhkan di kehidupan kita sehari semua sudah berkecukupan di BRI Group,” kata dia.
Regional CEO BRI RO Yogyakarta, John Sarjono, dalam wawancara tertulisnya pada Rabu (20/3) lalu, menegaskan BRI terus mendukung UMKM dalam penyediaan akses pembayaran digital baik melalui alat transaksi EDC maupun QRIS.
“Pada lingkup wilayah kelolaan BRI Regional Office Yogyakarta, pada tahun 2022 sejumlah 9.282 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 209.285 merchant telah menggunakan alat transaksi QRIS BRI, sementara pada Tahun 2023 sejumlah 10.296 merchant telah menggunakan EDC BRI dan 245.053 merchant telah menggunakan alat QRIS,” jelas dia.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News