GenPI.co - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan kinerja ekspor sektor pertanian paling moncer didominasi oleh komoditas minyak sawit sebagai urutan teratas.
Menurutnya, produksi minyak sawit di Indonesia sendiri menunjukkan angka sebesar 46,8 juta ton pada tahun 2022 dengan sebagian besar produksi digunakan untuk memenuhi konsumsi dalam negeri.
“Pemerintah Indonesia telah meluncurkan program B35. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan ketahanan dan kemandirian energi sekaligus menghemat devisa USD10.75 miliar," ujar Airlangga di acara The Palm Oil Industrial Dialogue Between Indonesia and Malaysia, Kamis (9/2).
Menko Airlangga menuturkan salah satu upaya yang dapat dilakukan Indonesia dan Malaysia dalam mendorong industri minyak sawit pada petani kecil dengan meningkatkan penyerapan produk serta mendorong percepatan hilirisasi.
Airlangga juga menanggapi kesepakatan politik tentang proposal Komoditas Bebas Deforestasi Uni Eropa (UE) telah disepakati akan dilakukan misi bersama ke UE untuk mengomunikasikan solusi dan konsekuensi dari peraturan tersebut.
Usai misi ke UE, kunjungan juga akan dilakukan ke India untuk mempromosikan penggunaan minyak sawit menyusul pengakuan ISPO dan MSPO oleh India melalui inisiatif bersama dengan Indian Palm Oil Sustainability Framework (IPOS),
serta pengenalan GFP-SPO.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penyerahan Keketuaan CPOPC untuk tahun 2023 kepada YAB Dato’ Sri Fadillah bin Hj Yusof, dari Malaysia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News