Tips Jaga Keuangan Tetap Stabil Hadapi Ancaman Resesi 2023

20 Desember 2022 15:30

GenPI.co - Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie memberikan tips untuk menjaga keuangan pribadi dan keluarga tetap stabil dalam menghadapi ancaman resesi pada 2023.

Pertama, masyarakat harus memastikan bahwa mereka selalu miliki dana darurat yang cukup.

“Menempatkannya di mana? Tempatkan di tempat yang likuid seperti tabungan biasa, reksadana pasar uang, atau bisa di deposito tanpa pinalti," ujarnya, dilansir dari Antara, Senin (19/12).

BACA JUGA:  Menko Airlangga Dorong Mahasiswa Ambil Bagian soal Inklusi Keuangan

Menurut Prita, dengan memiliki dana yang likuid, apabila terjadi sesuatu yang di luar perencanaan keuangan di masa ketidakpastian, pemilik dana bisa mengambilnya tanpa perlu kesulitan akses.

Kedua, masyarakat bisa merendahkan angsuran dan cicilan.

BACA JUGA:  Ini Tips Sambut 2023 Tanpa Takut Soal Keuangan dan Ancaman Resesi

Pemilik dana sebaiknya mengambil keputusan untuk mengangsur atau mencicil dengan lebih bijak mengingat adanya kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga.

"2023 itu ditakuti orang-orang karena potensi naiknya suku bunga, apalagi untuk suku bunga yang floating itu bisa mengubah kondisi keuangan kita. Bisa jadi yang tadinya keuangannya sehat malah menjadi tidak baik," ujarnya.

BACA JUGA:  Libatkan Suami, Catat 3 Kiat Mengelola Keuangan Dalam Rumah Tangga

Ketiga, masyarakat bisa lebih aktif menabung jika memiliki dana berlebih.

“Sesuaikan profil risiko dengan instrumen untuk menabung,” katanya.

Misalnya, jika kamu termasuk orang yang takut berinvestasi di saham karena kenaikan atau turunnya harga saham, kamu bisa memilih investasi deposito atau reksadana pasar uang.

Lebih lanjut, Prita mengatakan bahwa di tengah masa ketidakpastian, masih tetap ada peluang ekonomi yang bisa tercipta dan justru dapat menjadi momen seseorang untuk menata keuangan menjadi lebih optimal.

Meski begitu, dia mengingatkan masyarakat agar bisa berinvestasi di pihak resmi atau telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Perlu diingat hindari tawaran-tawaran investasi yang terkesan memberi keuntungan dalam waktu instan. Ketika untungnya besar dan terasa tidak masuk akal itu harus ditolak jauh-jauh," tutupnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co