Mendagri Tito Karnavian Beri Peringatan ke Indonesia, Mohon Jangan Sepelekan!

24 Oktober 2022 13:40

GenPI.co - Pemerintah daerah bersama tim pengendali inflasi daerah diminta untuk bergerak bersama dalam mengendalikan inflasi yang terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Jakarta, Senin (24/10/2022).

"Angka (inflasi) nasional merupakan penjumlahan dari langkah-langkah yang dilakukan oleh semua daerah, 548 daerah, baik provinsi, kemudian kota dan kabupaten, semua harus bergerak bersama," tegas Mendagri Tito Karnavian.

BACA JUGA:  Hacker Bjorka Senggol Kasus Ferdy Sambo, Tito Karnavian Disebut

Tito juga menyebutkan kondisi inflasi di Indonesia masih landai, bahkan jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain, berada sekitar 5,95 persen.

Meski begitu, semua pihak tidak boleh lengah karena akar penyebab inflasi bukan pada kondisi ekonomi lokal, tetapi lebih pada kondisi global yang sampai saat ini masih terus memengaruhi sektor ekonomi dan keuangan.

BACA JUGA:  Mendagri Tito Karnavian Mendadak Minta Perubahan, Senggol IPDN

Tito menambahkan, meskipun pandemi covid-19 telah melandai di banyak negara, namun sisa dampak ekonomi yang disebabkan oleh pandemi masih terasa.

Tak hanya itu, dampak perang yang masih berlangsung antara Rusia dan Ukraina pun terus menekan kondisi ekonomi global, sehingga hal itu terasa sampai ke daerah-daerah di Indonesia.

BACA JUGA:  Cendekiawan Papua Minta Menteri Tito Karnavian Menonaktifkan Lukas Enembe

Dia menambahkan penyebabnya karena Rusia merupakan pemain besar di sektor ekonomi, pangan, bahan bakar, dan energi.

Kemudian, Ukraina mendapat bantuan kekuatan dari Barat dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), yang notabene juga memegang kendali global di berbagai sektor.

"Ini betul-betul berdampak kepada dunia. Semua tahu bahwa Rusia adalah salah satu pengekspor minyak nomor empat terbesar di dunia dan energi, terutama gas di Eropa sangat tergantung kepada Rusia. Apalagi menjelang musim dingin ini, kebutuhan akan gas sangat-sangat tinggi," kata dia.

Selain itu, Rusia merupakan pengekspor gandum dan tepung nomor dua di dunia.

Akibatnya, perang itu menimbulkan gangguan terhadap rantai pasokan energi dan pangan dunia yang berimbas pada situasi ekonomi dan keuangan.

"Banyak negara yang menahan pangannya masing-masing untuk kepentingan rakyatnya, demikian juga energi harga minyak sangat tinggi, belum lagi gas dan lainnya semua naik," ungkap Tito.

Keputusan negara-negara yang menahan produksi pangan, energi, maupun bahan bakar mereka tentunya membuat stok di pasar dunia semakin sedikit dan berakibat pada kenaikan harga komoditas.

Oleh karena itu, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah sebelumnya Tito telah mengingatkan semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk selalu waspada terhadap pengaruh ekonomi dunia.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co