GenPI.co - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bertemu membahas pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons pandemi (PPR) dengan kontribusi dari lima negara dan satu lembaga internasional.
Adapun dana perantara keuangan (FIF) untuk menuntaskan hal tersebut di bawah pengawasan Bank Dunia, panduan teknis dari WHO, organisasi PBB, dan bank pembangunan multilateral lainnya diharapkan bisa bergabung dalam FIF.
Tujuan FIF sendiri memberikan bantuan pendanaan untuk menutup jurang PPR pandemi sekaligus meningkatkan kapasitas negara-negara di bidang surveilans kesehatan, sistem laboratorium, tenaga kerja kesehatan, manajemen dan komunikasi kegawat daruratan, serta keterlibatan komunitas.
"Saya percaya bahwa secara bersama-sama, kami bisa memiliki hasil konkret pada Oktober, yakni termasuk peluncuran FIF dan mengkoordinasikan kolaborasi platform," ujar Menteri Budi Gunadi Sadikin dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (11/7).
Budi Gunadi menegaskan sejak awal pembentukannya, Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20 telah mendiskusikan lebih lanjut tentang FIF.
Dana yang terkumpul yakni sekitar 1,2 miliar Dolar AS komitmen kontribusi dari lima negara dan satu organisasi internasional.
"Indonesia berkomitmen memberikan kontribusi sebesar 50 juta dolar AS, Singapura 10 juta dolar AS, Amerika Serikat 450 juta dolar AS, Uni Eropa 450 juta dolar AS, Jerman 52,7 juta dolar AS, dan Wellcome Trust 12,3 juta dolar AS," jelasnya.
FIF juga bisa membantu memperkuat kapasitas ketahanan kesehatan secara regional maupun global, dengan cara memperkuat fasilitas berbagai data, penyelarasan peraturan, hingga pengembangan, pembelian, distribusi, dan penyaluran alat dan bantuan kesehatan.
Menteri Sri Mulyani menyebut dana akan bersifat inklusif dan bisa diakses oleh negara dengan penghasilan rendah dan menengah.
"Target FIF bisa diluncurkan pada musim gugur 2022," ungkap Sri Mulyani.
FIF akan mendanai investasi penting bagi penguatan PPR Pandemi dalam skala nasional, regional, dan global, dengan fokus utama pada negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Keberhasilan Indonesia sebagai pemimpin Presidensi G20 mengumpulkan komitmen kontribusi lebih dari 1,2 Juta USD mendapat tanggapan positif dari Presiden Bank Dunia, David Malpass.
Bank Dunia sendiri merupakan penyumbang dana terbesar untuk PPR pandemi yang aktif beroperasi di lebih dari 100 negara berkembang untuk memperkuat sistem kesehatan.
Selain itu, pertemuan ini juga mendapat verifikasi internasional terkait sertifikat vaksin covid-19 dan protokol kesehatan untuk mempermudah mobilitas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News