GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa dalam Forum G20 tengah dibuat mekanisme pembiayaan untuk pengembangan energi baru terbarukan.
“Pembiayaan dalam proses transisi energi menjadi penting agar harga energi tetap bisa terjangkau," kata Airlangga dalam acara Indonesia - Singapura Business Forum di digelar secara hybrid, Selasa (14/06),
Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia dan Singapura bisa berkolaborasi dalam melakukan transisi energi.
Kerja sama bisa dilakukan pada proyek EBT yang sedang dilakukan oleh Indonesia yang berbasis geothermal, hydropower, wind turbine, dan solar panel.
Perlu diketahui bahwa Indonesia berupaya menurunkan emisi di sektor energi melalui phasing down batu bara secara gradual untuk menuju Net Zero Emissions pada tahun 2060.
Untuk mencapai hal tersebut, telah disiapkan kebijakan Energy Transitions Mechanism (ETM) berupa Cap and Trade dan Cap and Tax.
Kebijakan ETM merupakan pendekatan transformatif dengan cara pembiayaan gabungan (blended finance) yang berupaya mempercepat pengurangan penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara yang ada.
“Tiga komponen penting dalam melakukan transisi energi adalah akses teknologi, market itu sendiri, dan kombinasi keduanya melalui green financing," ungkapnya.
Peta Jalan Transisi Energi Hijau ini diharapkan akan mendukung pencapaian target Net Zero Emissions pada tahun 2060 dengan tetap mengedepankan transisi energi yang adil dan terjangkau bagi masyarakat.
Menko Airlangga mengatakan bahwa deliverables dari pilot plan menjadi kunci sehingga Forum G20 tidak hanya menghasilkan ringkasan naratif tetapi juga hasil yang nyata yang bisa ditunjukkan ke dunia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News