Airlangga: Presidensi G20 Jadi Momentum Kabangkitan Ekonomi Dunia

27 Mei 2022 10:10

GenPI.co - Momentum Presidensi G20 Indonesi 2022 bersamaan dengan kondisi dunia yang sedang berjuang bersama untuk menghadapi dampak akibat pandemi Covid-19.

Untuk itu, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger” pada gelaran G20 tahun ini.

Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang menunjukkan hasil cukup baik serta diakui keberhasilannya oleh negara-negara di dunia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pulihnya kondisi Indonesia dapat dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2022 yang mencapai 5,01 persen.

BACA JUGA:  Densus 88 Bongkar Modus Penggalangan Dana Teroris, Waspada

Angka itu lebih tinggi dari negara G20 lain termasuk Jerman dan Tiongkok.

“Pencapaian pertumbuhan ekonomi yang signifikan ini didukung oleh kebijakan Pemerintah yang bersifat people-first,' ujar Airlangga di perhelatan World Economic Forum Annual Meeting (WEFAM) 2022 di Davos, Swiss, Rabu (25/5).

BACA JUGA:  Kabar Baik, Formula E Dapat Sponsor Rp 100 Miliar, Alhamdulillah

Salah satu contohnya adalah tentang kebijakan pemberian bantuan tunai kepada para pedagang kaki lima, pemilik warung, dan nelayan (BT-PKLWN).

Selain itu, ada juga program Kartu Prakerja yang bersifat semi bansos dan diinisiasi Pemerintah untuk reskilling dan upskilling masyarakat di masa pandemi.

BACA JUGA:  Airlangga: Transisi Energi Dapat Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Kartu Prakerja ini manfaatnya berhasil diterima oleh 11,4 juta penerima.

Untuk siswa sekolah, Pemerintah juga memberikan bantuan kuota internet gratis guna menjamin ketersediaan pendidikan di masa pandemi.

Menko Airlangga percaya bahwa hal tersebut akan mendatangkan keuntungan jangka panjang bagi masyarakat.

“Saya sangat yakin bahwa keputusan ini dalam jangka panjang akan terbukti sama pentingnya dengan yang mereka lakukan dalam jangka pendek," kata Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga menegaskan bahwa pendekatan people-first ini tidak hanya berlaku pada masa krisis.

Penggunaan pendekatan ini di bidang tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lain dapat menjadi kekuatan penuntun dibalik upaya pembangunan.

Menko Airlangga percaya bahwa penerapan kebijakan people-first dapat memberikan perubahan yang nyata.

“Pendekatan ini adalah pendekatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berprinsip. Pendekatan inilah yang dapat menjadi dasar untuk meningkatkan keterlibatan dan kerja sama di seluruh dunia,” pungkas Menko Airlangga. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co