GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange pada akhir perdagangan, Jumat (13/5) mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda melemah 15 poin atau 0,10 persen menjadi USD 14.613 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah ditransaksikan di Rp 14.614 dari sebelumnya Rp 14.598 per USD.
Sepanjang perdagangan, rupiah mengalami tekanan paling tinggi di Rp 14.630, dan terendah Rp 14.605.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.619 per USD dari sebelumnya Rp14.585.
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terdepresiasi 0,09 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda melemah 1,51 persen, tiga bulan 1,49 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 2,13 persen.
Berbalik dengan rupiah, mayoritas mata uang di kawasan Asia mencatatkan penguatan.
Di pasar spot exchange, Yuan China mengalami apresiasi 0,13 persen menjadi CNY 6,7 per USD, dan Won Korea 0,69 persen ke KRW 1.281 per USD.
Selanjutnya, Dolar Singapura juga menguat 0,21 persen menjadi SGD 1,39 per USD, dan Dolar Taiwan 0,19 persen ke TWD 29,80.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News