GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan penurunan tipis pada akhir perdagangan, Rabu (11/5).
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menuturkan IHSG merosot 3,59 poin atau 0,05 persen menjadi 6.816.
Dia mengatakan sektor teknologi, properties & real estate dan consumer non-cyclicals bergerak negatif serta mendominasi pelemahan IHSG.
"Investor asing di seluruh pasar membukukan penjualan bersih sebesar Rp 305,21 miliar," kata dia dalam risetnya yang dikutip Rabu (12/5).
Dia menyatakan IHSG sempat rebound pada sesi awal perdagangan. Namun, hingga akhir perdagangan harus terkoreksi meski memperoleh sentimen positif dari rilis indeks keyakinan konsumen.
Bank Indonesia (BI) mencatat indeks keyakinan konsumen naik ke posisi 113 atau di atas konsensus.
BI telah merespons kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) sebesar 50 basis poin dengan memberikan sinyal akan segera menaikkan suku bunga acuan.
Namun, hal itu akan dilakukan jika tekanan inflasi dianggap permanen dan akan melampaui sasaran BI.
"Besarannya bergantung dari faktor penyebab inflasi terutama inflasi inti," ucapnya.
Pada saat yang sama, bursa global bergerak variatif yang mana mencerminkan pelaku pasar masih menunggu katalis pendukung berikutnya.
Sepanjang perdagangan, indeks LQ45 bergerak melemah. Saham–saham yang mendominasi penguatan di antaranya UNVR, SMGR, TOWR, INTP, dan ICBP.
Selanjutnya, saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya BUKA, EMTK, ASII, BBNI, dan BMRI.
Sementara itu, saham yang mengalami penguatan terbesar, yaitu BELL, INPS, ESTA, SKBM, dan MTSM.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan terbesar diantaranya IDEA, MGLV, CMPP, INTD, dan ARTO.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News