GenPI.co - Menteri investasi/kepala badan koordinasi penanaman modal (BKPM) memastikan larangan ekspor minyak goreng tak berdampak ke investasi industri sawit.
Dia mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu karena bisa mendorong stabilitas harga minyak goreng.
"Kalau investasi dari pelarangan ini tidak ada pengaruh apa-apa. Kita semua stok sudah ada, baru kemudian kita buka lagi," kata Bahlil, Senin (26/4).
Dia memastikan pemerintah telah berhitung dengan cermat untuk melarang ekspor minyak goreng.
Pasalnya, ekspor crude palm oil (CPO) dan olahannya memberikan dampak besar terhadap kinerja perekonomian.
Namun, di sisi lain ekspor yang tinggi membuat bahan baku minyak goreng di dalam negeri berkurang.
"Kalau pengusaha itu tertib, kita mungkin nggak akan larang ekspor itu. Tapi DMO dimain-mainin, harganya tidak ada kesadaran," ujarnya.
Dia mengakui sebagai mantan pengusaha, banyak pelaku usaha yang ingin mencari keuntungan saja.
Produsen sawit dinilai lebih memilih melakukan ekspor sehingga membuat minyak goreng di dalam negeri menjadi langka.
"Setelah kita cek, suplai dan demand dengan distribusi terjadi kekurangan. Jadi ada ekspor yang melebihi jatah," ucapnya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News