GenPI.co - Indeks harga saham gabungan (IHSG) merosot pada perdagangan, Rabu (22/4).
Pada pembukaan perdagangan, IHSG turun 7.244 dan akhir sesi pertama anjlok 0,97 persen menjadi 7.205.
Associate Director Of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus menuturkan dalam perdagangan itu nilai transaksi menembus Rp 8,8 triliun.
Dia menambahkan jelang akhir pekan ini, IHSG bergerak melemah yang terpengaruh sentimen eksternal dan internal.
Dari internal, lanjutan aksi pembelian investor asing menanti rilisnya laporan kinerja kuartal I 2022 yang berpotensi lebih baik dari periode yang sama tahun lalu.
Hal ini diharapkan akan dapat menopang positif indeks.
Dari eksternal, indeks bursa saham regional mayoritas mengalami koreksi hal ini seiring sikap pelaku pasar dan investor yang merespons pernyataan petinggi Federal Reserve (The Fed).
Ketua The Fed Jerome Powell memberikan sinyal akan kenaikan suku bunga yang lebih agresif pada bulan depan yang diekspektasi kenaikan 50 basis poin.
"Kebijakan agresif merupakan komitmen The Fed untuk menurunkan inflasi," kata dia dalam risetnya, Jumat (22/4).
Alhasil pernyataan Powell tersebut membuat imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan berada di 2,93 persen.
"Sepanjang sesi pertama, investor asing melakukan pembelian bersih di seluruh pasar sebesar Rp 819 miliar," ujarnya.
Dia menyatakan saham-saham dengan pembelian bersih terbesar antara lain BMRI, TLKM, BBNI, BBCA dan BBRI.
Selanjutnya, beberapa saham yang mengalami penjualan bersih terbesar di antaranya BUKA, BUMI, TINS, PTBA dan EXCL.
Sementara itu, saham-saham yang mengalami kenaikan terbesar, yakni LAND, BELL, BSML, SUPR dan BESS.
Adapun saham-saham yang mengalami penurunan terbesar, yaitu FLMC, RUNS, IBST, BBSI, dan TALF.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News