GenPI.co - Kementerian energi dan sumber daya mineral (ESDM) mengklaim tarif listrik Indonesia masih lebih terjangkau dibandingkan negara di kawasan regional, ASEAN.
"Kami pastikan tarif listrik di Indonesia tergolong murah dibandingkan negara-negara lain di regional ASEAN," kata Kepala Biro Komunikasi dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, Selasa (5/4).
Dia membeberkan rata-rata tarif listrik pelanggan rumah tangga nonsubsidi (tariff adjustment) mencapai Rp 1.445 per kWh.
Di Thailand, rata-rata tarif listriknya mencapai Rp 1.597 per kWh.
Sementara itu, di Vietnam Rp 1.532 per kWH, Singapura Rp 2.863 per kWh dan Filipina Rp 2.421 per kWh.
Untuk golongan bisnis menengah-TR, tarif listrik di Indonesia besarannya mencapai Rp 1.445 per kWh.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan Thailand yang sebesar Rp 1.413 per kWh, Filipina Rp 1.636 per kWh, Malaysia Rp 1.735 per kWh, Vietnam Rp 1.943 per kWh dan Singapura Rp 2.110 per kWh.
Selanjutnya, tarif listrik golongan bisnis besar-TM Indonesia juga lebih terjangkau, yaitu Rp 1.115 per kWh.
Dibandingkan Singapura, tarifnya mencapai Rp 2.063 per kWh, Vietnam Rp 1.787 per kWh, Filipina Rp 1.603 per kWh, Thailand Rp 1.370 per kWh dan Malaysia Rp 1.227 per kWh.
Selain itu, tarif industri menengah-TM Indonesia mencapai Rp 1.115 per kWh, lebih murah dibandingkan Singapura Rp 1.922 per kWh, Filipina Rp 1.567 per kWh, dan Vietnam Rp 1.117 per kWh.
Tarif yang ditetapkan Indonesia untuk golongan tersebut lebih mahal ketimbang Malaysia yang dipatok Rp 1.060 per kWh.
Meski begitu, untuk golongan industri besar, tarif listriknya sudah lebih kompetitif jika dibandingkan negara anggota ASEAN.
Indonesia bahkan kalah bersaing lantaran tarif listriknya ditetapkan Rp 997 per kWh, sementara Thailand Rp 990 per kWh dan Malaysia Rp 991 per kWh.
Di Singapura sendiri, tarif listrik untuk golong ini ditetapkan Rp 1.863 per kWh, Filipina Rp 1.559 per kWh dan Vietnam Rp 1.060 per kWh.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News