GenPI.co - PT Pertamina (Persero) baru saja menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 per liter.
Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai keputusan tersebut terlalu lambat diterapkan.
"Kemarin paparan saya kepada Presiden, memang kita yang paling lambat menaikkan," katanya, Jumat (1/4).
Dia menyatakan seluruh negara di dunia sudah menaikkan harga BBM imbas kenaikan harga minyak mentah dunia.
Kenaikan harga minyak mentah ini menyusul perang Rusia Ukraina yang tak kunjung berakhir.
Rusia sebagai produsen minyak juga mengalami embargo oleh negara-negara barat sehingga sulit memasarkan komoditasnya.
"Memang kelangkaan crude oil karena perang Ukraina dengan Rusia, kemudian kelangkaan juga sekarang sunflower," ujarnya.
Luhut menilai kebijakan ekonomi Indonesia sudah adaptif dan cukup kuat dalam menghadapi dampak perang Rusia Ukraina.
Oleh karena itu, kenaikan harga Pertamax memang wajib diterapkan lantaran asumsi makro untuk minyak dalam APBN sudah tidak sesuai dengan keekonomian pasar.
"Kalau ditahan terus, jebol nanti Pertamina. Jadi terpaksa kita harus lepas," ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News