GenPI.co - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange merosot pada Selasa (22/3) waktu setempat.
Pasalnya, imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) naik tajam.
Dilansir dari Xinhua, Rabu (23/3), kontrak emas teraktif untuk pengiriman April turun USD 8 atau 0,41 persen menjadi USD 1.921,5 per ounce.
Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral dapat menaikkan suku bunga acuan setengah poin persentase pada pertemuan mendatang.
Pernyataan tersebut sontak mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS.
Presiden Fed St Louis James Bullard mengatakan Federal Reserve perlu bergerak agresif dalam kebijakan suku bunga acuannya.
Meski begitu ketegangan geopolitik yang meningkat di Laut Hitam, dan varian virus corona baru BA.2 memberi sentimen positif ke logam mulia.
Analis memperkirakan harga emas berpeluang untuk kembali di atas level USD 1.900. Akan tetapi jika emas menembus level tersebut, aset itu bisa turun juga dengan cepat.
Perak untuk pengiriman Mei turun 40,9 sen, atau 1,62 persen menjadi USD 24,904 per ounce.
Platinum untuk pengiriman April turun USD 19,6 atau 1,88 persen USD 1.025,1 per ounce. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News