GenPI.co - Kurs dolar Amerika Serikat (AS) terapresiasi secara signifikan pada akhir perdagangan Senin (7/3) waktu setempat.
Perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung memicu investor untuk mencari aset lindung nilai yang lebih aman.
Dilansir dari Xinhua, Selasa (8/3) indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,65 persen menjadi 99,2900.
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD 1,0858 dari USD 1,0913 di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi USD 1,3103 dari USD 1,3219 di sesi sebelumnya.
Dolar Australia turun menjadi USD 0,7328 dari USD 0,7370.
Dolar AS dibeli 115,31 yen Jepang, lebih tinggi dari 114,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS meningkat menjadi 0,9261 franc Swiss dari 0,9182 franc Swiss, dan naik menjadi 1,2806 dolar Kanada dari 1,2742 dolar Kanada.
Reaksi pasar di atas muncul karena pelaku pasar melihat dolar AS sebagai aset lindung nilai yang efektif di tengah konflik militer di Ukraina.
Para pejabat Ukraina melaporkan sebuah pabrik roti terkena serangan udara Rusia ketika kedua negara tengah melakukan negosiasi.
"Dolar AS akan terus mendapatkan keuntungan dari arus safe haven dalam waktu dekat," kata analis di UBS dalam sebuah catatan di Senin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News