BRI Terapkan Transformasi Digital, Kinerja Makin Moncer

28 Februari 2022 19:35

GenPI.co - Terobosan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI di bidang teknologi digital pada era disrupsi berjalan sukses.

Bank pelat merah itu menjadi perusahaan teknologi dengan lisensi bank berkat penerapan transformasi digital yang sangat masif.

Hal itu sejalan dengan isu prioritas Presidensi G20 yang akan mendorong agenda transformasi digital di Indonesia.

BACA JUGA:  BRI Ekspansi ke Dunia Metaverse

Posisi G20 cukup signifikan dalam isu kebijakan pemanfaatan teknologi digital.

Saat ini, pemanfaatan teknologi digital dilakukan di hampir seluruh kegiatan ekonomi di dunia.

BACA JUGA:  Kembangkan AI, BRI Hadirkan BRIBRAIN Academy

Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo menjelaskan, perseroan memiliki teknologi khas.

“Kami membangun teknologi secara mandiri, tidak menggunakan vendor. Produknya seperti BRISpot yang merupakan aplikasi pengajuan kredit. Selain itu, ada AgenBRILink. Ini menunjukkan bahwa BRI merupakan technology company yang mempunyai lisensi bank,” jelasnya.

BACA JUGA:  Bazaar Klaster Mantriku, Cara BRI Tingkatkan Kinerja UMKM

Saat ini, lanjut dia, 96,7 persen aktivitas nasabah menggunakan digital channel.

Pengguna BRImo pada 2021 bertumbuh secara pesat sekitar 56,4 persen year-on-year (yoy) menjadi 14,2 juta dari 9,1 juta pada 2020.

Jumlah transaksi meningkat sekitar 66,2 persen yoy dari 766 juta transaksi pada 2020 menjadi 1,27 miliar transaksi pada 2021.

Nilai transaksi melalui BRImo pada 2021 mencapai Rp 1.345 triliun atau meningkat 581,1 persen yoy dari Rp 197 triliun pada 2020.

Indra menambahkan, BRISpot telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi karena di dalamnya melibatkan lebih dari 100 ribu loan officers dan approvers.

Dengan didukung lebih dari 140 fitur, produk ini sangat membantu segmen mikro, kecil, maupun konsumer.

 

Di samping itu, AgenBRILink diperkuat lebih dari 500 ribu agen di seluruh Indonesia.

Jumlah transaksi melalui AgenBRILink pada 2021 mencapai 928 juta, meningkat 27,5 persen yoy dari 728 juta transaksi pada 2020.

Nilai transaksi AgenBRILink pada 2021 naik sekitar 35,6 persen yoy menjadi Rp 1.143 triliun dari Rp 843 triliun pada 2020.

Fee income pada 2021 telah mencapai Rp 1,19 triliun atau naik 3 persen yoy dari Rp 1,15 triliun pada 2020.

“Kami sudah melihat pertumbuhan yang luar biasa dari waktu ke waktu,” tambah Indra.

Keberhasilan transformasi digital ini berpengaruh pada talent yang dimiliki BRI.

Indra mengatakan, talent BRI makin terdigitalisasi di unit teknologi maupun di sisi SDM bisnis.

Karena itu, mindset perlu digeser ke arah digital yang perubahannya sangat dinamis.

Talent digital juga harus memiliki agility, kecepatan, dan daya kreatif tinggi. Hal ini diiringi dengan literasi dan validasi data.

Dengan masifnya digitalisasi, perseroan membangun environment yang bernama project to product, yakni IT tidak sekadar menjadi komponen pendukung.

“Kami selalu siap mulai dari planning, forward looking, hingga sensing apa yang berkembang, apa yang sekarang menjadi tren,” ujar Indra. (mrk/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng Reporter: Puji Langgeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co