GenPI.co - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi perang Rusia vs Ukraina tidak akan selesai dalam waktu dekat.
Oleh karena itu, Bhima mendorong pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan, mencari solusi mengalihkan barang-barang yang dibutuhkan, yakni bahan baku.
"Para importir dan juga pelaku di industri makanan minuman sebaiknya dipanggil," ujar Bhima kepada GenPI.co, Rabu (2/3).
Bhima menyebut saat ini Indonesia masih bergantung pasokan gandum dari Ukraina dan Rusia.
Menurut Bhima, masih ada beberapa negara yang bisa dijadikan bidikan potensial.
"Jadi, masih ada negara potensial, seperti China, Australia, dan Amerika Serikat yang kontraknya harus dikunci," tutur Bhima.
Dia pun meminta para pengusaha tidak menaikkan harga bahan baku di pasaran.
Bhima menjelaskan para pengusaha harus diminta pengertiannya bahwa tidak semua konsumen siap menghadapi kenaikan harga.
“Sebab, bisa mempengaruhi daya beli," jelas Bhima Yudhistira.
Dia menilai langkah yang bisa dilakukan saat ini ialah mitigasi kebijakan moneter.
Selain itu, kata Bhima, menjaga stabilitas nilai tukar rupiah juga harus dilakukan.
"Ini penting karena nilai tukar harus dijaga sampai stabil dengan berbagai interferensi moneter dari bank Indonesia," ucap Bhima. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News