GenPI.co - Penjual tahu dan tempe bernama Selamet mengaku sempat mogok kerja selama tiga hari lantaran harga kedelai naik.
“Iya, libur tiga hari. Dari tanggal 21 Februari sampai tanggal 25,” ujar Selamet kepada GenPI.co, Selasa (3/1).
Pria yang berjualan di Pasar Serpong ini meliburkan diri agar harga bahan baku untuk membuat tahu tempe tersebut bisa turun.
“Kan, harga kedelai naik. Biar harganya bisa diturunin,” ucapnya.
Selamet juga mengaku aksi mogok massal tersebut merupakan bentuk solidaritas para penjual tahu dan tempe.
Menurut Selamet, semua lapak di Pasar Serpong yang berjumlah lebih dari 10 tempat ikut mogok kerja karena mengikuti para penjual tahu tempe di Jakarta.
Selamet juga mengatakan naiknya harga komoditas yang dijualnya tidak memengaruhi para pembeli.
Sebab, pembeli bisa mengerti dengan situasi yang ada saat ini.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengakui soal kenaikan harga kedelai naik di pasar global.
Pihaknya mengatakan pada pekan kedua Februari 2022, harga kedelai mencapai USD 15,77 per bushels meningkat 18,9 persen dibandingkan pekan pertama Januari 2022 sebesar USD 13,26 per bushels.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News