GenPI.co - Kenaikan hargai cabai kembali membuat resah masyarakat di tengah pandemi covid-19.
Tidak saja para pedagang cabai yang sulit, penjual ayam geprek pun kena imbas.
Penjual ayam geprek jelas membutuhkan cabai yang cukup banyak untuk membuat sambal sebagai bahan utama.
Kondisi itu sekarang bisa disiasati dengan cara yang cukup menarik.
"Sekarang pintar-pintarnya saja untuk bisa tetap jualan. Ketika cabai naik, saya menggunakan campuran tomat," ujar Ratih, pedangan ayam geprek di Pamulang, Banten, Sabtu (26/2).
Menurut Ratih, meski harga tomat turut mengalami kenaikan, namun tidak semahal cabai.
Ratih menjelaskan, porsi sambal yang digunakan juga mengalami penyusutan.
Hal itu terpaksa dilakukan untuk menekan jumlah pengeluaran sambal.
"Harga tomoat juga naik seharga Rp 18 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp 12 ribu. Nah, cara lain yang saya gunakan itu pengurangan sambal di setiap porsi ayam geprek," jelasnya.
Sebelumnya, kenaikan harga tomoat diduga karena pasokan yang menipis pada pertengahan Februari 2022. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News