3 Solusi eyos Dorong Pertumbuhan Bisnis Ritel di Indonesia

01 November 2021 14:35

GenPI.co - Platform pertumbuhan ritel paling terkoneksi di dunia, eyos melihat Indonesia mempunyai peluang pertumbuhan yang bagus di sisi ritel, khususnya FMCG (Fast Moving Consumer Good).

Dengan wilayah yang luas dan populasi yang besar, prospek ritel di Indonesia masih besar untuk dikembangkan ke arah digitalisasi bisnis.

Sebagai negara kepulauan, sebagian besar industri ritel Indonesia terfragmentasi dan fragmentasi ini diprediksi meningkat selama beberapa tahun ke depan, sehingga menyulitkan peritel/toko untuk tumbuh.

BACA JUGA:  Wow, Pemerintah Gelontorkan Rp 20 Miliar untuk Kredit Usaha UMKM

Selain itu, pandemi telah menekan bisnis peritel yang berakibat pada penurunan jumlah pengunjung dan volume transaksi yang signifikan.

Hal ini mendorong banyak peritel, terutama pedagang kecil di daerah pedesaan untuk beralih ke platform digital yang bisa membantu mereka memperluas jaringan pelanggan dan mengelola stok mereka secara efisien selama pandemi.

BACA JUGA:  Pemerintah Jamin Akses Pembiayaan dan Digitalisasi UMKM

Seiring kenaikan penetrasi internet dan pesatnya digitalisasi UMKM, termasuk warung, pemerintah memperkirakan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai US$ 124 miliar pada tahun 2025 dengan 30 juta UMKM memasuki ekosistem pada tahun 2024, menjadi potensi pertumbuhan besar bagi eyos di masa depan.    

"Misi kami adalah mendorong pertumbuhan toko lokal, merek nasional dan global. eyos membantu bisnis peritel besar, toko ritel kecil (mom and pop stores), hingga merek FMCG untuk memasok produk ke peritel lokal," ujar Soon Lee Lim, Country Manager eyos Indonesia.

BACA JUGA:  Dorong Tren UMKM, Sri Mulyani Ungkap Pentingnya Kartu Prakerja

Untuk membantu menjawab kebutuhan para pengusaha ritel, termasuk di Indonesia, eyos menghadirkan tiga solusi utama.

Pertama, eyos syntify. Merek FMCG global menggunakan eyos syntify untuk mendapatkan kecerdasan pasar granular yang tak tertandingi, otomatisasi pemasaran yang ditargetkan, dan pengoptimalan penjualan berbasis data untuk saluran perdagangan yang sulit dijangkau, seperti pasar grosir yang terfragmentasi di Asia Tenggara.

Kedua, eyos connect. eyos connect membawa peritel independen dalam kontak langsung dengan merek CPG, membawa pengalaman belanja mereka ke era digital.

Peritel lokal ini dapat menawarkan promosi real-time yang didanai merek langsung di POS mereka tanpa biaya dan tanpa usaha, selain mendapatkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti tentang bisnis mereka.

"Saat ini, kami memiliki lebih dari 2.000 pedagang di seluruh Indonesia dengan lebih dari 150 juta tanda terima dilacak di 130.000 produk CPG," ungkap Soon Lee.

Ia menambahkan, solusi berikutnya yaitu eyos ritel yang akan diluncurkan di Indonesia tahun depan.

Peritel di seluruh dunia telah menggunakan eyos retail untuk mengidentifikasi pelanggan di dalam toko melalui tanda terima digital dan menghubungkan 100% transaksi di dalam toko ke platform apa pun yang mereka gunakan secara real-time, tanpa perlu menambahkan hardware yang ekstensif. 

Saat ini, eyos Indonesia bekerja sama dengan perusahaan seperti Unilever, Danone, Godrej, PZ Cussons, dan J&J, membantu mereka membaca kotak hitam data ritel dan menghubungkannya langsung ke pengecer independen, seperti Pamelia Supermarket, Swalayan Aneka Jaya, Grand Hero, Grup Jumbo Mart, Super TOP, dan KitaMart.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co