GenPI.co - Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) Tomy Tampatty menjabarkan, sejumlah poin penting yang bisa dipertimbangkan agar Garuda tidak diambil opsi pailit.
Menurutnya, alih-alih menggantinya dengan nama baru, dirinya lebih memilih mempertahankan Garuda karena sudah punya modal besar.
"Brand-nya sudah dikenal di domestik dan seluruh dunia, punya loyal customer, pangsa pasar jelas, dan SDM berkualitas standar dunia," kata Tomy kepada GenPI.co, Kamis (28/10).
Belum lagi soal pengakuan dunia atas safety dari Garuda. Dalam dunia penerbangan, safety ini sangat krusial.
Oleh karena itu, Tomy mengusulkan agar pemerintah wajib memberikan pinjaman modal kerja untuk Garuda ke depan.
"Terkait dengan utang yang ada sekarang, yang disebut beban masa lalu, mau tidak mau pemerintah harus ikut didalamnya," katanya.
Menurutnya, pemerintah harus mengatakan menjamin utang ini dan memberikan statement positif ke publik.
Hal itu penting karena akan mempermudah pihaknya melakukan negosiasi dengan lessor, kreditur, dan vendor.
"Statement positif itu juga akan meyakinkan customer Garuda bahwa maskapai ini masih diperhatikan pemiliknya. Siapa pemilik Garuda? Ya, pemerintah karena punya saham 60 sekian persen," katanya.
Akan tetapi, ketika pemerintah membuat statement negatif dengan membuka opsi pailit, maka tampaknya semua akan mundur dari apa yang selama ini pihaknya perjuangkan.
"Sebab, yang punya saja sudah merasa 'ah, bodo teuing'. Ini yang kami ingatkan ke Pak Jokowi, harus punya sikap," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News