GenPI.co - Stafsus Kementerian Koperasi dan UKM Fiki Satari mengatakan bahwa pemerintah menjamin akses pembiayaan dan digitalisasi para pelaku UMKM, terutama skala mikro dan kecil.
Fiki mengatakan bahwa ada kesenjangan dalam upaya akselerasi usaha mikro dan kecil dengan skala menengah.
“Jumlah mereka sekitar 99,6 persen dari total seluruh pelaku UMKM,” ujarnya dalam Festival UMKM Kumparan, Selasa (26/10).
Menurut Fiki, masyarakat yang bekerja di bidang UMKM tidak semuanya sebenarnya ingin menjadi wirausahawan.
“Namun, karena mereka tak terserap ke lapangan tenaga kerja formal, mereka pun bertahan hidup dengan membuat usaha,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya untuk mengakselerasi UMKM supaya bisa naik kelas.
“Kami mencari UMKM yang karakteristiknya agregator dan konsolidator agar bisa menjadi lokomotif untuk menarik gerbong UMKM lainnya,” tuturnya.
Fiki memaparkan bahwa pembuatan sebuah ekosistem usaha yang baik penting untuk dilakukan agar UMKM bisa naik kelas, baik dari hulu hingga hilir.
“Pertama, dari sisi pembiayaan. Hari ini, pembiayaan UMKM Indonesia baru 19,8 persen dari total 1700 triliun usaha. Artinya, belum ada keberpihakan secara nyata dari pemerintah,” paparnya.
Lalu, pemerintah juga berharap agar UMKM bisa masuk ke sektor produksi, sehingga tak hanya fokus di bagian hilir.
“Ini sulit untuk scale-up kalau hanya retail di ujung, sehingga butuh masuk ke sektor-sektor produktif,” ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News