Relaksasi Cicilan Kredit Bantu Masyarakat di Tengah Pandemi

15 Oktober 2021 08:35

GenPI.co - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno memberikan apresiasinya terhadap industri pembiayaan yang memberikan relaksasi cicilan kredit.

Dalam sambutannya pada acara Indonesia Best Multifinance Awards yang digelar secara virtual, Suwandi menyebut industri pembiayaan memiliki peran yang cukup besar dalam menggerakkan roda ekonomi di tengah pandemi.

Pasalnya, meski tengah berjuang menghadapi situasi yang sulit, perusahaan pembiayaan tetap memberikan bantuan kepada para debiturnya yang saat ini berjumlah sekitar 23 juta debitur.

BACA JUGA:  Anak Usaha Waskita Toll Road Dapatkan Relaksasi Kredit Segini

"Pandemi Covid-19 benar-benar menghantam banyak industri dan bahkan banyak nasabah kita perlu dibantu," ujar Suwandi Wiratno.

Ia menyebutkan, salah satu bantuan yang diberikan ialah program restrukturisasi kredit yang dicanangkan OJK melalui POJK No.14/POJK.05/ 2020 tentang Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019 bagi Lembaga Jasa Keuangan Nonbank.

BACA JUGA:  BI: Momentum Pertumbuhan Kredit Perbankan Tinggal Menunggu Waktu

Menurutnya, kebijakan relaksasi cicilan kredit ini banyak membantu debitur yang mengalami kesulitan akibat pandemi.

Tak tanggung-tanggung, biaya yang dikeluarkan untuk program ini per 13 September 2021 mencapai lebih dari Rp200 triliun.

BACA JUGA:  Syarat Kredit Sepeda Motor untuk Karyawan, Penting Nih

"Perusahaan pembiayaan telah lakukan restrukturisasi besar-besaran dimana hingga 13 September 2021 kurang lebih 5,7 juta debitur telah mengajukan restrukturisasi kredit dan 5,2 juta debitur yang disetujui restruk," jelas Suwandi.

Tidak hanya itu, kebijakan restrukturisasi kredit ini juga memberikan dampak positif pada kinerja perusahaan pembiayaan.

"Dengan restrukturisasi ini membuat perusahaan pembiayaan lebih baik dari kualitas aset sehingga pertumbuhan laba di Juni 2021 sekitar 131% (yoy). dan Proyeksi dari APPI sampai akhir tahun 2021 kita masih minus tapi semakin kecil sekitar minus 1-3%," sebut Suwandi.

Sementara dari sisi rasio NPF, Suwandi menerangkan bahwa NPF perusahaan pembiayaan tetap terkendali dan menunjukkan perbaikan dimana pada Juni 2021 tercatat 3,96%.

Angka tersebut lebih baik dibandingkan 2020 yang berada di kisaran 4,01%.

Kemudian, untuk NPF netto masih sangat terkendali dengan angka dibawah 1,5% dan BOPO sebesar 82% di Juni 2021. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co